Kasus Century terhalang Kekuasaan
A
A
A
Sindonews.com - Kasus bailout Bank Century hingga kini masih belum menemukan titik terang terkait siapa dalang dibalik kasus tersebut, dan siapa yang menikmati dana Rp6,7 triliun yang telah merugikan negara.
Anggota Timwas Century Bambang Soesatyo mengakui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dipercaya untuk menuntaskan kasus ini masih terhalang oleh faktor politik. Bambang menduga ada keterlibatan penguasa jika kasus ini terbongkar.
"Faktor politik dan kekhawatiran timbulnya goncangan yang mengarah kepada kondisi instabilitas tentu menjadi pertimbangan KPK untuk menyelesaikan kasus Century," kata Bambang dalam pesan singkatnya kepada Sindonews, Jakarta, Minggu (7/7/2013).
Hal ini, kata Bambang, membuat Timwas Century putus asa membongkar dalang di balik kasus ini. Karena menurutnya kasus ini baru bisa terbongkar hingga ke akar-akarnya ketika peminpin pemerintahan saat ini lengser dari kekuasaannya.
"Makanya saya tidak lagi antusias, skandal keuangan terbesar pasca reformasi ini belum bisa tuntas selama rezim pemerintahan saat ini masih berkuasa," ungkap Bambang.
Bambang pun mengatakan sebenarnya KPK sudah memberi lampu hijau untuk membongkar kasus bailout bank Century, setelah KPK mendapatkan bukti-bukti baru dari Sri Mulyani yang pada waktu itu menjadi bagian terpenting di Bank Indonesia (BI) untuk mencairkan dana sebesar Rp6,7 triliun tersebut.
Namun tetap saja KPK tidak bisa melanjutkan penyidikan, karena kasus Century ini akan mengarah pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Sebenarnya KPK sudah memberi sinyal kepada publik bahwa aktor utama kasus Century ini sudah terang menderang. Pernyataan pimpinan KPK bahwa hasil pemeriksaan Sri Mulyani di AS telah mengarah kepada tokoh tertentu yang kemudian diikuti dengan penggeledahan di BI sesungguhnya telah mengkonfirmasi siapa sesungguhnya tokoh yang dimaksud," tandas Bambang.
Anggota Timwas Century Bambang Soesatyo mengakui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dipercaya untuk menuntaskan kasus ini masih terhalang oleh faktor politik. Bambang menduga ada keterlibatan penguasa jika kasus ini terbongkar.
"Faktor politik dan kekhawatiran timbulnya goncangan yang mengarah kepada kondisi instabilitas tentu menjadi pertimbangan KPK untuk menyelesaikan kasus Century," kata Bambang dalam pesan singkatnya kepada Sindonews, Jakarta, Minggu (7/7/2013).
Hal ini, kata Bambang, membuat Timwas Century putus asa membongkar dalang di balik kasus ini. Karena menurutnya kasus ini baru bisa terbongkar hingga ke akar-akarnya ketika peminpin pemerintahan saat ini lengser dari kekuasaannya.
"Makanya saya tidak lagi antusias, skandal keuangan terbesar pasca reformasi ini belum bisa tuntas selama rezim pemerintahan saat ini masih berkuasa," ungkap Bambang.
Bambang pun mengatakan sebenarnya KPK sudah memberi lampu hijau untuk membongkar kasus bailout bank Century, setelah KPK mendapatkan bukti-bukti baru dari Sri Mulyani yang pada waktu itu menjadi bagian terpenting di Bank Indonesia (BI) untuk mencairkan dana sebesar Rp6,7 triliun tersebut.
Namun tetap saja KPK tidak bisa melanjutkan penyidikan, karena kasus Century ini akan mengarah pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Sebenarnya KPK sudah memberi sinyal kepada publik bahwa aktor utama kasus Century ini sudah terang menderang. Pernyataan pimpinan KPK bahwa hasil pemeriksaan Sri Mulyani di AS telah mengarah kepada tokoh tertentu yang kemudian diikuti dengan penggeledahan di BI sesungguhnya telah mengkonfirmasi siapa sesungguhnya tokoh yang dimaksud," tandas Bambang.
(lal)