DPR didesak dengarkan aspirasi ormas pendiri bangsa
A
A
A
Sindonews.com - Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, Nudirman Munir meminta agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Organisasi Masyarakat (Ormas) dikaji ulang. Khususnya, pasal mengenai ormas yang ikut mendirikan bangsa Indonesia.
"Karena Ormas seperti Muhammadiyah dan NU ini ikut berjuang dalam pendirian negeri ini," kata Nudirman saat menyampaikan interupsinya dalam sidang paripurna di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (25/6/2013).
Hal itu diamini Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Ia meminta agar pimpinan DPR bisa memberikan waktu untuk menerima masukan dari ormas yang ikut mendirikan Indonesia.
"Kita lihat seperti Muhamadiyah, NU, KWI, sangat bijak jika DPR memberi waktu bagi mereka mendengarkan penyampaian dari mereka dengan kata hati mereka, apa yang menjadi kerisauan mereka," terangnya.
Sejalan dengan dua anggota DPR sebelumnya, anggota dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aria Bima juga mendesak agar DPR bisa mendengarkan aspirasi dan pandangan ormas pendiri bangsa terhadap RUU itu.
"Ormas yang ikut bangun negeri ini dan membangun Pancasila, kita harus bijak dan mendengar. Bahkan pimpinan harus berhati-hati dengan ormas pimpinan ini."
"Jadi sekali lagi kita lebih bijak dan seksama bahwa proses pansus ini sudah melalui tahap-tahap dari prosedur itu sempurna tetapi dari produk masih harus ada yang disinkronkan dan selaraskan, kita tak ingin setelah mengesahkan kita ada resistensi," pungkasnya.
"Karena Ormas seperti Muhammadiyah dan NU ini ikut berjuang dalam pendirian negeri ini," kata Nudirman saat menyampaikan interupsinya dalam sidang paripurna di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (25/6/2013).
Hal itu diamini Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Ia meminta agar pimpinan DPR bisa memberikan waktu untuk menerima masukan dari ormas yang ikut mendirikan Indonesia.
"Kita lihat seperti Muhamadiyah, NU, KWI, sangat bijak jika DPR memberi waktu bagi mereka mendengarkan penyampaian dari mereka dengan kata hati mereka, apa yang menjadi kerisauan mereka," terangnya.
Sejalan dengan dua anggota DPR sebelumnya, anggota dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aria Bima juga mendesak agar DPR bisa mendengarkan aspirasi dan pandangan ormas pendiri bangsa terhadap RUU itu.
"Ormas yang ikut bangun negeri ini dan membangun Pancasila, kita harus bijak dan mendengar. Bahkan pimpinan harus berhati-hati dengan ormas pimpinan ini."
"Jadi sekali lagi kita lebih bijak dan seksama bahwa proses pansus ini sudah melalui tahap-tahap dari prosedur itu sempurna tetapi dari produk masih harus ada yang disinkronkan dan selaraskan, kita tak ingin setelah mengesahkan kita ada resistensi," pungkasnya.
(kri)