Kasus daging sapi, buat kebatinan PKS gundah
A
A
A
Sindonews.com - Kasus suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kementan) telah membuat kebatinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi gelisah. Bahkan, tak hanya itu, kasus tersebut juga yang membuat partai pimpinan Anis Matta jadi sensitif.
"Suasana kebatinan PKS saat ini sedang gundah. Kasus suap sapi dan perempuan adalah pemicunya. Jadi tidak mengherankan apabila akhir-akhir ini PKS sangat sensitif terhadap sebuah isu yang berkaitan dengan partai tersebut," kata pengamat politik Founding Fathers House (FFH) Dian Permata kepada Sindonews, Kamis (13/6/2013) malam.
"Terutama persoalan posisi mereka di Setgab (Sekretariat Gabungan) berkaitan dengan sikap politik PKS menolak kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak)," tambah pria berkaca mata ini.
Maka itu, kata Dian, posisi partai berlambang bulan sabit kembar dan padi ini jadi serba salah. Pasalnya, PKS bagaikan buah simalakama. "Walhasil posisi mereka di Setgab tak ubahnya seperti maju mentok dan mundur kejedot," pungkas pria jebolan Universitas Jayabaya ini.
Sekadar diketahui, dalam kasus impor daging sapi itu, mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) telah ditetapkan sebagai tersangka. Bahkan, buntut dari kasus itu juga, pada elite partai PKS kerap kali mondar-mandir ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) guna dimintai keterangannya oleh pihak lembaga antikorupsi itu.
"Suasana kebatinan PKS saat ini sedang gundah. Kasus suap sapi dan perempuan adalah pemicunya. Jadi tidak mengherankan apabila akhir-akhir ini PKS sangat sensitif terhadap sebuah isu yang berkaitan dengan partai tersebut," kata pengamat politik Founding Fathers House (FFH) Dian Permata kepada Sindonews, Kamis (13/6/2013) malam.
"Terutama persoalan posisi mereka di Setgab (Sekretariat Gabungan) berkaitan dengan sikap politik PKS menolak kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak)," tambah pria berkaca mata ini.
Maka itu, kata Dian, posisi partai berlambang bulan sabit kembar dan padi ini jadi serba salah. Pasalnya, PKS bagaikan buah simalakama. "Walhasil posisi mereka di Setgab tak ubahnya seperti maju mentok dan mundur kejedot," pungkas pria jebolan Universitas Jayabaya ini.
Sekadar diketahui, dalam kasus impor daging sapi itu, mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) telah ditetapkan sebagai tersangka. Bahkan, buntut dari kasus itu juga, pada elite partai PKS kerap kali mondar-mandir ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) guna dimintai keterangannya oleh pihak lembaga antikorupsi itu.
(mhd)