Hedonisme lahirkan manusia tak berguna
A
A
A
Sindonews.com - Hedonisme yang berkembang di era global saat ini melahirkan manusia yang tidak berguna. Manusia tidak lagi menjadi manusia karena berubah jadi mesin konsumerisme.
"Manusia menjadi konsumen yang ingin lebih dan lebih, serta tidak memproduksi apapun dan tidak berguna," ujar mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif dalam kuliah umum bertajuk Ethics, Interreligious Dialogue, War and Peace, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta, Senin (10/6/2013).
Menurut Syafii, selain ketidakbermanfaatan hidup manusia, agama di dunia modern ini yang seharusnya menjadi alat pemersatu bangsa justru dipakai manusia untuk melakukan tindakan kekerasan.
"Sebab mereka kehilangan ketulusan dan spiritualitas diri dalam melaksanakan agamanya karena lebih banyak fokus pada kehidupan hedonis. Sains dan teknologi pun hanya diproduksi untuk mendukung perang antar manusia," ucapnya.
Akibatnya meski orang mengaku beragama, mereka justru berperilaku laiknya setan. "Orang beragama membajak Tuhan untuk melakukan kekerasan. Bahkan para pemimpin modern pun meragukan agama dalam eksitensi manusia," tandasnya.
"Manusia menjadi konsumen yang ingin lebih dan lebih, serta tidak memproduksi apapun dan tidak berguna," ujar mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif dalam kuliah umum bertajuk Ethics, Interreligious Dialogue, War and Peace, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta, Senin (10/6/2013).
Menurut Syafii, selain ketidakbermanfaatan hidup manusia, agama di dunia modern ini yang seharusnya menjadi alat pemersatu bangsa justru dipakai manusia untuk melakukan tindakan kekerasan.
"Sebab mereka kehilangan ketulusan dan spiritualitas diri dalam melaksanakan agamanya karena lebih banyak fokus pada kehidupan hedonis. Sains dan teknologi pun hanya diproduksi untuk mendukung perang antar manusia," ucapnya.
Akibatnya meski orang mengaku beragama, mereka justru berperilaku laiknya setan. "Orang beragama membajak Tuhan untuk melakukan kekerasan. Bahkan para pemimpin modern pun meragukan agama dalam eksitensi manusia," tandasnya.
(maf)