Peristiwa Kudatuli kenangan khusus Sutiyoso dengan Taufiq
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengaku mempunyai kenangan khusus dengan mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas semasa hidup.
Kenangan itu menurut pria yang akrab disapa Bang Yos itu adalah saat penyerangan Kantor PDI di Jalan Diponegoro atau yang dikenal sebagai Kerusuhan 27 Juli (Kudatuli).
Kata Sutiyoso, yang saat itu menjabat sebagai Pangdam Jaya terus melakukan koordinasi dengan Taufiq Kiemas untuk membantu pengusutan kasus yang menewaskan banyak warga sipil.
"Kenangan yang tak bisa dilupakan dengan almarhum itu pada saat ada kasus 27 Juli. Almarhum juga dengan lawan politiknya mau bersahabat. Contohnya, meski oposisi beliau mau kerjasama dengan pemerintah," kata Sutiyoso usai ditemui di pemakaman jenazah Taufiq Kiemas di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (9/6/2013).
Peristiwa 27 Juli 1996 adalah peristiwa pengambilalihan secara paksa Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro 58 Jakarta Pusat yang saat itu dikuasai pendukung Megawati Soekarnoputri.
Peristiwa ini meluas menjadi kerusuhan di beberapa wilayah di Jakarta, khususnya di kawasan Jalan Diponegoro, Salemba, Kramat. Beberapa kendaraan dan gedung terbakar.
Kenangan itu menurut pria yang akrab disapa Bang Yos itu adalah saat penyerangan Kantor PDI di Jalan Diponegoro atau yang dikenal sebagai Kerusuhan 27 Juli (Kudatuli).
Kata Sutiyoso, yang saat itu menjabat sebagai Pangdam Jaya terus melakukan koordinasi dengan Taufiq Kiemas untuk membantu pengusutan kasus yang menewaskan banyak warga sipil.
"Kenangan yang tak bisa dilupakan dengan almarhum itu pada saat ada kasus 27 Juli. Almarhum juga dengan lawan politiknya mau bersahabat. Contohnya, meski oposisi beliau mau kerjasama dengan pemerintah," kata Sutiyoso usai ditemui di pemakaman jenazah Taufiq Kiemas di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (9/6/2013).
Peristiwa 27 Juli 1996 adalah peristiwa pengambilalihan secara paksa Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro 58 Jakarta Pusat yang saat itu dikuasai pendukung Megawati Soekarnoputri.
Peristiwa ini meluas menjadi kerusuhan di beberapa wilayah di Jakarta, khususnya di kawasan Jalan Diponegoro, Salemba, Kramat. Beberapa kendaraan dan gedung terbakar.
(kri)