Profil Taufiq Kiemas
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas berpulang ke Maha Pencipta di Rumah Sakit Singapore General Hospital pada pukul 19.01 pada waktu Singapura atau sekira pukul 18.10 WIB.
Taufiq Kiemas dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami kelelahan setelah menjalankan tugas negara pada tanggal 1 Juni 2013 di Ende, NTT (Nusa Tenggara Timur) dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila.
Kiemas lahir di Jakarta 31 Desember 1942 dari pasangan Tjik Agus Kiemas dan Hamzathoen Roesyda. Lahir dengan nama Datuk Basa Batuah, namun dikenal dengan nama Taufiq Kiemas (TK).
Disalin dari Wikipedia, Kiemas memulai karir politiknya sejak mahasiswa. Dia bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Berangkat dari GMNI yang berlandaskan paham nasionalis, Kiemas meneruskan bakat politiknya ke Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Pasca kisruh internal PDI pada tahun 1996, Kiemas ikut berperan dalam pembentukan PDI tandingan bersama istrinya, Megawati Soekarnoputri, yang bernama PDI Perjuangan.
Karir politik Kiemas di parlemen sejak 1992. Puncak karir politiknya di parlemen menjabat sebagai Ketua MPR RI periode 2009-2014. Sebagai ketua MPR, Kiemas tak mau sekedar menjabat dan tak meninggalkan jejak apa pun.
Bersama pimpinan MPR lainnya, Kiemas berperan mencetuskan gagasan untuk kembali mensosialisasikan empat pilar kebangsaan Republik Indonesia (RI), yang terdiri dari Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Atas perannya itu, Kiemas diganjar gelar doktor kehormatan (Honoris Causa) dari Universitas Trisaksti. Pemberian penghargaan ini diterima Kiemas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu 10 Maret 2013 lalu.
Taufiq Kiemas dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami kelelahan setelah menjalankan tugas negara pada tanggal 1 Juni 2013 di Ende, NTT (Nusa Tenggara Timur) dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila.
Kiemas lahir di Jakarta 31 Desember 1942 dari pasangan Tjik Agus Kiemas dan Hamzathoen Roesyda. Lahir dengan nama Datuk Basa Batuah, namun dikenal dengan nama Taufiq Kiemas (TK).
Disalin dari Wikipedia, Kiemas memulai karir politiknya sejak mahasiswa. Dia bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Berangkat dari GMNI yang berlandaskan paham nasionalis, Kiemas meneruskan bakat politiknya ke Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Pasca kisruh internal PDI pada tahun 1996, Kiemas ikut berperan dalam pembentukan PDI tandingan bersama istrinya, Megawati Soekarnoputri, yang bernama PDI Perjuangan.
Karir politik Kiemas di parlemen sejak 1992. Puncak karir politiknya di parlemen menjabat sebagai Ketua MPR RI periode 2009-2014. Sebagai ketua MPR, Kiemas tak mau sekedar menjabat dan tak meninggalkan jejak apa pun.
Bersama pimpinan MPR lainnya, Kiemas berperan mencetuskan gagasan untuk kembali mensosialisasikan empat pilar kebangsaan Republik Indonesia (RI), yang terdiri dari Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Atas perannya itu, Kiemas diganjar gelar doktor kehormatan (Honoris Causa) dari Universitas Trisaksti. Pemberian penghargaan ini diterima Kiemas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu 10 Maret 2013 lalu.
(mhd)