Kesetiakawanan sosial jaga kedaulatan NKRI

Rabu, 05 Juni 2013 - 07:49 WIB
Kesetiakawanan sosial...
Kesetiakawanan sosial jaga kedaulatan NKRI
A A A
Sindonews.com - Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki permasalahan yang beragam. Kementerian Sosial meluncurkan Safari Bakti Kesetiakawanan Sosial selama 24 hari, mulai 4 hingga 28 Juni 2013.

“Keberagaman merupakan anugerah dari Allah SWT kepada bangsa Indonesia. Untuk itu, Safari Bakti Kesetiakawanan Sosial (SBKS) salah satu upaya menyapa penduduk di berbagai pelosok Nusantara, ” kata Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri di acara Pelepasan KRI Banjarmasin 529 di Dermaga Komando Lintas Militer Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (5/6/2013).

Menurut Salim, penduduk di pelosok pulau-pulau merasa senang dan bahagia disapa. Bisa jadi, mereka selama ini belum merasakan kehadiran negara dan merasakan pembangunan.

“Tim SBKS tidak hanya menyapa penduduk, tetapi memberikan paket bantuan kesetiakawanan sosial, ” ujarnya.

Tumbuhnya semangat kesetiakawanan sosial diharapkan dapat mendorong banyak titik temu untuk menyelesaikan masalah. Dalam hal ini kesetiakawanan sosial merupakan perekat bangsa, sekaligus meredam berbagai potensi konflik horizontal.

Lanjut dia, penduduk di berbagai pulau ketika disapa dan diberikan bantuan mereka semakin bangga akan kebersamaan dalam NKRI.

Dalam perjalanan kemanusiaan itu berbagai elemen masyarakat hadir dan bahu-membahu dalam kesetiakawanan sosial. Sehingga, terjadi dialog, saling tukar gagasan yang pada gilirannya meredam konflik dan merekatkan rasa nasionalisme bangsa semakin kuat.

“Tumbuhnya semangat kebersamaan, menjadikan jati diri bangsa kita semakin kuat, ” ucapnya.

Wilayah kedaulatan NKRI dengan lebih 17.600 pulau, dua per tiga wilayah merupakan laut. Garis pantai 81.000 kilometer, luas wilayah perairan mencapai 5,9 juta kilometer persegi, serta wilayah Zona Ekonomi Ekslusif 4 juta kilometer persegi.

Di darat, berbatasan dengan Malaysia, Brunei Darussalam dan Papua New Guinea. Bentang perbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan lebih kurang 1.800 kilometer. Bentang perbatasan dengan Papua New Guinea di Papua lebih kurang 2000 kilometer.

Tanda fisik di perbatasan masih minim, hanya terbatas pada patok-patok. Batas-batas fisik di perairan tidak nampak dan bisa diketahui dengan titik koordinat tertentu. Penjagaan wilayah di pos-pos perbatasan sudah dilakukan TNI dan Kepolisian.

Pulau-pulau, perairan, wilayah darat di perbatasan sangat kaya berbagai potensi sumber daya alam, di antaranya minyak bumi, gas, perikanan, pertanian, perhutanan, keragaman budaya, serta pariwisata. Hasil penelitian, ada beberapa pulau berada pada lintasan jalur pelayaran internasional.

Lebih lanjut dia mengatakan, secara umum, permasalahan yang terjadi di pulau-pulau yang berpenghuni ditemukan masih terbatas fasilitas transportasi dan telekomunikasi, serta penduduk masih berada di garis kemiskinan.

Di saat bersamaan, di perbatasan dengan negara tetangga fasilitas tidak memadai, tidak jarang kontak budaya dan ekonomi lebih sering ke wilayah negara tetangga.

Program SBKS, kata Mensos, bagi penduduk di perbatasan dan gugus pulau sangatlah berarti. Selain bertujuan membangun identitas dan integritas nasional, juga mendukung tegaknya kedaulatan negara dan bangsa.

“Pembangungan infrastruktur di perbatasan mendorong tumbuhnya ekonomi, memudahkan pengamanan wilayah darat maupun perairan, sekaligus peringatan dini ketika ada potensi gangguan dari luar, ”tegasnya.
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0733 seconds (0.1#10.140)