Priyo disebut dalam vonis Zulkarnaen

Sidonews.com - Nama Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso disebut dalam vonis terdakwa korupsi pengadaan Alquran dan alat laboratorium komputer di Kementerian Agama, Zulkarnaen Djabar dan anaknya Dendy Prasetya.

Dalam pembacaan vonis oleh Majelis Hakim Tipikor, nama Prio kembali disebut menerima fee dari proyek tersebut. Nama Priyo dibacakan hakim terkait catatan fee yang ditulis Fahd El Fouz.

"Saksi Fahd El Fouz menerangkan pada pokoknya coretan pembagian fee yang saksi buat bersama terdakwa II Dendy Prasetia," kata hakim anggota Alexander Marwata, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (30/5/2013) malam.

Dalam dakwaan Zulkarnaen dan Dendy, nama Priyo juga disebut telah menerima fee. Majelis Hakim juga mempertimbangkan fakta yang yang muncul dalam persidangan.

Priyo disebut menerima fee dari proyek pengadaan laboratorium komputer tahun 2011 di Kementerian Agama sebesar 1 persen dari nilai proyek sebesar Rp31,2 miliar.

"Untuk pengadaan laboratorium komputer tahun 2011 sebesar Rp31,2 miliar, Senayan atau Zulkarnaen mendapat jatah 6 persen, Fahd 3,2 persen, Dendy 2,2 persen, Vascoruseimy atau Syamsurahman 2 persen, Priyo Budi Santoso 1 persen dan kantor 1 persen," kata dia.

Apalagi diperkuat dengan adanya rekaman pembicaraan antara Zulkarnaen dengan saksi Fahd El Fouz mengenai fee sudah sampai ke tangan Priyo.

Sementara terdakwa Zulkarnaen Djabar yang sudah di vonis 15 tahun penjara berjanji akan bongkar kasus yang telah menjeratnya.

"nanti saya sebutkan siapa-siapa saja yang terlibat. Nanti pada saat banding saya akan ungkap yang terlibat," kata Zulkarnaen di Tipikor.

Sebelumnya, Priyo telah membantah keterkaitannya dalam kasus pengurusan anggaran Alquran dan pengadaan komputer untuk madrasah di Kementerian Agama. Bantahan tersebut, kata Priyo, pernah juga disampaikan Zulkarnaen Djabar.

"Saya tidak terkait sama sekali dan tidak tahu-menahu. Dan yang disadap bukan telepon saya. Pembicaraan orang-orang. Jadi mengenai permasalahan itu insya Allah sepenuhnya klir," kata Priyo di Gedung DPR, Selasa 27 Mei lalu.