Indonesia punya pengaruh untuk wujudkan perdamaian
A
A
A
Sindonews.com - Indonesia sebagai negara yang berada di The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), dinilai punya pengaruh yang besar dalam menyelesaikan konflik Rohingya, Mayanmar.
Anggota Komisi I DPR RI, Syahfan B Sampurno mengatakan, pengaruh Indonesia sangat penting, selain sebagai wujud konsistensi dalam upaya menciptakan perdamaian dunia sesuai amanah pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945.
"Peran aktif juga akan menciptakan stabilitas di kawasan ASEAN," kata Syahfan, lewat rilisnya kepada Sindonews, Rabu (29/5/2013).
Syahfan menambahkan, peran aktif pemerintah dalam membantu menyelesaiakan kasus Rohingya secara bermartabat dalam kaitan hubungan baik sesama negara ASEAN, akan menghilangkan ancaman non tradisional bagi negara lain di kawasan Asia Tenggara.
“Ketidakstabilan yang terjadi di Myanmar akibat konflik horizontal, bisa menjadi ancaman bagi negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara, termasuk di dalamnya Indonesia,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, baru-baru ini pusat lembaga advokasi hukum dan hak asasi manusia (Paham), mengungkapkan bahwa, konflik yang terjadi di Myanmar sudah meluas menjadi gerakan genosida.
Dalam keterangannya itu ditemukan, bahwa yang menjadi sasaran serangan warga Myanmar dan kelompok radikal Budhis disana tidak lagi hanya orang Rohingya akan tetapi sudah menyebar ke semua komunitas muslim Burma yang mana mereka semua memiliki akar keturunan asli Myanmar, namun beragama Islam.
Anggota Komisi I DPR RI, Syahfan B Sampurno mengatakan, pengaruh Indonesia sangat penting, selain sebagai wujud konsistensi dalam upaya menciptakan perdamaian dunia sesuai amanah pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945.
"Peran aktif juga akan menciptakan stabilitas di kawasan ASEAN," kata Syahfan, lewat rilisnya kepada Sindonews, Rabu (29/5/2013).
Syahfan menambahkan, peran aktif pemerintah dalam membantu menyelesaiakan kasus Rohingya secara bermartabat dalam kaitan hubungan baik sesama negara ASEAN, akan menghilangkan ancaman non tradisional bagi negara lain di kawasan Asia Tenggara.
“Ketidakstabilan yang terjadi di Myanmar akibat konflik horizontal, bisa menjadi ancaman bagi negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara, termasuk di dalamnya Indonesia,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, baru-baru ini pusat lembaga advokasi hukum dan hak asasi manusia (Paham), mengungkapkan bahwa, konflik yang terjadi di Myanmar sudah meluas menjadi gerakan genosida.
Dalam keterangannya itu ditemukan, bahwa yang menjadi sasaran serangan warga Myanmar dan kelompok radikal Budhis disana tidak lagi hanya orang Rohingya akan tetapi sudah menyebar ke semua komunitas muslim Burma yang mana mereka semua memiliki akar keturunan asli Myanmar, namun beragama Islam.
(maf)