Hatta Rajasa: Indonesia lama jadi bangsa kuli
A
A
A
Sindonews.com - Indonesia selama ini selalu menjadi pengekspor bahan mentah ke luar negeri. Semestinya, Indonesia mampu menciptakan kawasan industri sehingga memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada.
"Indonesia terlalu lama jadi bangsa kuli jual bahan mentah ke luar negeri. Harusnya diolah di dalam negeri," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dalam Seminar Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (28/05/2013).
Dia menyebutkan, hal itu membuat banyak sarjana di Indonesia tak memiliki neraca kerja karena tidak diberdayakan. Indonesia juga tidak dijadikan kawasan industrialisasi. "Kuli yang bekerja, sopir truk, tak ada sarjana yang bekerja," tukasnya.
Sehingga, lanjut Hatta, proses mengolah SDM yang matang harus dilakukan di perguruan tinggi. Sehingga generasi muda dipersiapkan menjadi manusia yang unggul.
"Salah satunya yakni kampus UI menjadi bagian dari The Knowledge Society (UI), bagian calon-calon kepemimpinan masa depan. Teruskan estafet menuju 2025 dalam kerangka MP3EI," papar Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Hatta menyebutkan, jika harus lebih banyak dibangun politeknik untuk lebih fokus di bidang industri. Semua perguruan tinggi harus meningkatkan kualitas mereka untuk mencetak SDM yang unggul agar Indonesia tak terjebak dalam middle income trap.
"Di Kalimantan enggak ada poltek. Pendidikan harus bangun di situ. Institut Teknologi Kalimantan, Sumatera, Cendrawasih akan kita bangun di sana," tandasnya.
"Indonesia terlalu lama jadi bangsa kuli jual bahan mentah ke luar negeri. Harusnya diolah di dalam negeri," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dalam Seminar Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (28/05/2013).
Dia menyebutkan, hal itu membuat banyak sarjana di Indonesia tak memiliki neraca kerja karena tidak diberdayakan. Indonesia juga tidak dijadikan kawasan industrialisasi. "Kuli yang bekerja, sopir truk, tak ada sarjana yang bekerja," tukasnya.
Sehingga, lanjut Hatta, proses mengolah SDM yang matang harus dilakukan di perguruan tinggi. Sehingga generasi muda dipersiapkan menjadi manusia yang unggul.
"Salah satunya yakni kampus UI menjadi bagian dari The Knowledge Society (UI), bagian calon-calon kepemimpinan masa depan. Teruskan estafet menuju 2025 dalam kerangka MP3EI," papar Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Hatta menyebutkan, jika harus lebih banyak dibangun politeknik untuk lebih fokus di bidang industri. Semua perguruan tinggi harus meningkatkan kualitas mereka untuk mencetak SDM yang unggul agar Indonesia tak terjebak dalam middle income trap.
"Di Kalimantan enggak ada poltek. Pendidikan harus bangun di situ. Institut Teknologi Kalimantan, Sumatera, Cendrawasih akan kita bangun di sana," tandasnya.
(mhd)