2 hal yang bisa mengganjal pencapresan Ical
2 hal yang bisa mengganjal pencapresan Ical
A
A
A
Sindonews.com - Pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI), Effendi Ghazali menilai, ada dua hal yang bisa mengganjal langkah pencalonan presiden Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie alias Ical.
Dikatakan dia, pertama yang bisa mengganjal Ical adalah masalah lumpur Lapindo yang hingga kini belum terselesaikan.
"Isu ini menarik ketika ada gagasan, bagaimana masyarakat dari Lapindo mendapat penggantian yang baik, penggantian yang tidak selesai sampai sekarang, ini akan tetap menjadi catatan," katanya di Four Seasons Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2013).
Kedua katanya, hal yang bisa mengganjal pencapresan Ical adalah sosok Jusuf Kalla (JK) yang hingga kini masih memiliki basis suara cukup kuat di Golkar. "Ini terlepas JK dari kader Golkar, banyak pihak mengatakan masih bisa diandalkan untuk dipinang," ungkapnya.
Tak hanya itu, Ical juga dianggap belum bisa merangkul tokoh masyarakat di bagian bawah, meski dirinya memiliki prestasi sebagai tokoh bangsa.
"Sinisme akan tetap ada, pergerakan sosial belum menyentuh, tetapi pergerakan partai, komunikasi politiknya masih bisa dilakukan. Coba mendekati akar rumput tetapi sampai hari ini belum ada mendapatkan pergerakan sosial, saya katakan memang ada prestasinya," tuntasnya.
Dikatakan dia, pertama yang bisa mengganjal Ical adalah masalah lumpur Lapindo yang hingga kini belum terselesaikan.
"Isu ini menarik ketika ada gagasan, bagaimana masyarakat dari Lapindo mendapat penggantian yang baik, penggantian yang tidak selesai sampai sekarang, ini akan tetap menjadi catatan," katanya di Four Seasons Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2013).
Kedua katanya, hal yang bisa mengganjal pencapresan Ical adalah sosok Jusuf Kalla (JK) yang hingga kini masih memiliki basis suara cukup kuat di Golkar. "Ini terlepas JK dari kader Golkar, banyak pihak mengatakan masih bisa diandalkan untuk dipinang," ungkapnya.
Tak hanya itu, Ical juga dianggap belum bisa merangkul tokoh masyarakat di bagian bawah, meski dirinya memiliki prestasi sebagai tokoh bangsa.
"Sinisme akan tetap ada, pergerakan sosial belum menyentuh, tetapi pergerakan partai, komunikasi politiknya masih bisa dilakukan. Coba mendekati akar rumput tetapi sampai hari ini belum ada mendapatkan pergerakan sosial, saya katakan memang ada prestasinya," tuntasnya.
(maf)
Explore More