PDIP: Saat ini minim pemimpin inspiratif
A
A
A
Sindonews.com - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Eva Kusuma Sundari mengungkapkan, hingga saat ini belum ada partai politik (parpol) yang bisa menjadi inspirator dalam perubahan bangsa.
"Kita sulit untuk mengharap parpol seprogresif seperti di negara Skandinavia. Di partai saat ini belum ada pemimpin inspirator," katanya dalam diskusi GAMKI di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2013).
Sedangkan untuk PDIP, Eva menjelaskan, saat ini tengah membangun pemimpin-pemimpin yang memiliki gagasan untuk bisa menjadi pemimpin yang bisa menjadi pencetus perubahan. "Jadi jangan caleg cari kerja, memang sebenarnya hakimnya ada di pemilih. Saya mendorong teman-teman (PDIP) untuk membuat kampanye (menjadi inspirator)," terangnya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengingatkan parpol agar memperhatikan etika dan moral, bakal calon anggota legislatif (bacaleg) yang telah didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Komisioner Bawaslu Nasrullah menegaskan, meskipun syarat-syarat mengenai etika dan moral tidak tercantum dalam peraturan, namun melalui aduan masyarakat maka partai diminta untuk bisa menindaklanjuti laporan tersebut.
"Mudah-mudahan wilayah etik dan moral yang selama ini dikesampingkan dalam proses rekrutmen caleg, dan sebenarnya tidak dimasukkan dalam syarat formil dan tidak bisa menggugurkan, tetapi itu bisa jadi catatan serius bagi parpol agar parpol pun dapat memberi respon dan dipercaya lagi dari masyarakat," kata Nasrullah saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Jumat 26 April 2013.
"Kita sulit untuk mengharap parpol seprogresif seperti di negara Skandinavia. Di partai saat ini belum ada pemimpin inspirator," katanya dalam diskusi GAMKI di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2013).
Sedangkan untuk PDIP, Eva menjelaskan, saat ini tengah membangun pemimpin-pemimpin yang memiliki gagasan untuk bisa menjadi pemimpin yang bisa menjadi pencetus perubahan. "Jadi jangan caleg cari kerja, memang sebenarnya hakimnya ada di pemilih. Saya mendorong teman-teman (PDIP) untuk membuat kampanye (menjadi inspirator)," terangnya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengingatkan parpol agar memperhatikan etika dan moral, bakal calon anggota legislatif (bacaleg) yang telah didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Komisioner Bawaslu Nasrullah menegaskan, meskipun syarat-syarat mengenai etika dan moral tidak tercantum dalam peraturan, namun melalui aduan masyarakat maka partai diminta untuk bisa menindaklanjuti laporan tersebut.
"Mudah-mudahan wilayah etik dan moral yang selama ini dikesampingkan dalam proses rekrutmen caleg, dan sebenarnya tidak dimasukkan dalam syarat formil dan tidak bisa menggugurkan, tetapi itu bisa jadi catatan serius bagi parpol agar parpol pun dapat memberi respon dan dipercaya lagi dari masyarakat," kata Nasrullah saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Jumat 26 April 2013.
(maf)