Mahalnya biaya politik diantisipasi lewat ideologi kebangsaan

Kamis, 25 April 2013 - 22:44 WIB
Mahalnya biaya politik diantisipasi lewat ideologi kebangsaan
Mahalnya biaya politik diantisipasi lewat ideologi kebangsaan
A A A
Sindonews.com - Biaya politik di Indonesia memang masih terbilang mahal. Namun, hal itu masih bisa diantisipasi dengan cara memberikan pendidikan berpolitik dengan ideologi.

"Berpolitik harus didasari dengan ideologi kebangsaan, bukan dengan ideologi uang," kata Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ali Masykur Musa di Jakarta, Kamis (25/4/2013).

Cak Ali biasa dipanggil menjelaskan, calon pemimpin harus bisa memberikan contoh proses pembelajaran yang baik dalam sosialisasi politik, bukan hanya mobilisasi massa.

"Para calon pemimpin harus bisa menjadi panutan masyarakat, mendidik politik rakyat tidak secara transaksional, tetapi lebih melakukan pendekatan dengan memanfaatkan forum ritual sosial agar terjalin keakraban," terang Cak Ali yang pernah terlibat aktif dalam penyusunan RUU Pemilu saat menjadi anggota DPR dua periode yang lalu.

Menurut Cak Ali, jika kedekatan dengan rakyat terjalin, maka kekhawatiran tentang biaya politik yang tinggi tidak perlu dirisaukan lagi.

"Jika kita bisa berpolitik secara santun, maka tingginya biaya politik yang berimbas pada perilaku korupsi bisa ditekan.

Menyongsong 2014, ISNU menyampaikan ucapan selamat kepada Partai Politik dan Caleg untuk berkompetisi dengan penuh etika dan menghasilkan wakil rakyat yang amanah. "Jangan ciderai hati rakyat," tandasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6013 seconds (0.1#10.140)