22 bakal caleg perempuan PPP nomor urut pertama
A
A
A
Sindonews.com - Politikus perempuan mendapat perhatian penuh dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Indikasinya, 37 persen dari seluruh bakal calon legislatif (caleg) yang diajukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan politikus perempuan.
Ketua Umum Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) Wardatul Asriah Suryadharma Ali mengatakan, jumlah 37 persen itu sudah memenuhi jumlah yang diminta aturan KPU menyangkut kuota perempuan dalam daftar bakal caleg.
Selain sudah memenuhi aturan KPU, juga memenuhi ketentuan Undang-Undang (UU) No. 8/2012. Bahkan, lanjut wanita yang biasa disapa Indah itu, sebanyak 22 caleg perempuan itu ditempatkan pada nomor urut pertama.
"Keterwakilan perempuan di PPP sejauh ini cukup baik," ujarnya dalam diskusi dengan tajuk "Caleg Perempuan, Dilema antara Peran Utama atau Aksesoris" di DPP PPP, Jl Diponegoro 60 Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Indah juga mengingatkan, para bakal caleg perempuan itu harus percaya diri dan penuh keyakinan dirinya mampu bersaing dengan bakal caleg lainnya termasuk kaum laki-laki. "Sistem suara terbanyak menyebabkan peluang caleg sama, jadi caleg perempuan tidak perlu minder untuk bertarung di politik," pesannya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Bappilu DPP PPP Fernita Darwis menyampaikan sulitnya dalam menarik para perempuan untuk terjun di dunia politik praktis. Namun, berkat kerja keras yang dilakukan, PPP berhasil menjaring cukup banyak kaum perempuan itu.
"Merangkul mereka bukan perkara mudah, tapi alhamdulillah PPP bisa melampaui kuota 30% caleg perempuan," jelas Fernita.
Meskipun mendapat kesempatan untuk menjadi anggota legislatif, kaum perempuan juga harus pandai-pandai memetakan daerah pemilihan (dapil). Selain itu, politikus perempuan ini juga harus mengetahui dan menguasai isu tengah berkembang.
Hal ini penting untuk memenangkan pertarungan dalam memperebutkan kursi di DPR. "Artinya caleg perempuan harus memahami isu-isu lokal sebagai bahan kampanye," pesan peneliti Pusat Kajian Politik (Puskapol) UI Ani Soetjipto.
Ketua Umum Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) Wardatul Asriah Suryadharma Ali mengatakan, jumlah 37 persen itu sudah memenuhi jumlah yang diminta aturan KPU menyangkut kuota perempuan dalam daftar bakal caleg.
Selain sudah memenuhi aturan KPU, juga memenuhi ketentuan Undang-Undang (UU) No. 8/2012. Bahkan, lanjut wanita yang biasa disapa Indah itu, sebanyak 22 caleg perempuan itu ditempatkan pada nomor urut pertama.
"Keterwakilan perempuan di PPP sejauh ini cukup baik," ujarnya dalam diskusi dengan tajuk "Caleg Perempuan, Dilema antara Peran Utama atau Aksesoris" di DPP PPP, Jl Diponegoro 60 Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Indah juga mengingatkan, para bakal caleg perempuan itu harus percaya diri dan penuh keyakinan dirinya mampu bersaing dengan bakal caleg lainnya termasuk kaum laki-laki. "Sistem suara terbanyak menyebabkan peluang caleg sama, jadi caleg perempuan tidak perlu minder untuk bertarung di politik," pesannya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Bappilu DPP PPP Fernita Darwis menyampaikan sulitnya dalam menarik para perempuan untuk terjun di dunia politik praktis. Namun, berkat kerja keras yang dilakukan, PPP berhasil menjaring cukup banyak kaum perempuan itu.
"Merangkul mereka bukan perkara mudah, tapi alhamdulillah PPP bisa melampaui kuota 30% caleg perempuan," jelas Fernita.
Meskipun mendapat kesempatan untuk menjadi anggota legislatif, kaum perempuan juga harus pandai-pandai memetakan daerah pemilihan (dapil). Selain itu, politikus perempuan ini juga harus mengetahui dan menguasai isu tengah berkembang.
Hal ini penting untuk memenangkan pertarungan dalam memperebutkan kursi di DPR. "Artinya caleg perempuan harus memahami isu-isu lokal sebagai bahan kampanye," pesan peneliti Pusat Kajian Politik (Puskapol) UI Ani Soetjipto.
(kur)