KPU ancam laporkan pembocor data ke polisi
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menindak tegas siapapun mereka yang terbukti melakukan pembocoran data rahasia terkait penyelenggaraan Pemilu 2014. KPU juga mengancam akan melaporkan pembocor itu ke pihak kepolisian.
"Saya sedang pertimbangkan jika ada staf yang mengaku telah membocorkan data dan orang itu akan segera dilaporkan ke kepolisian," tegas Komisioner KPU, Arief Budiman di ruang kerjanya Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2013).
Menurutnya, sanksi tegas akan ditempuh karena perbuatan tersebut bisa mengancam eksistensi KPU.
"Anda bisa bayangkan kalau personel kami yang mencuri data lalu mengeluarkan ke pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, itu mengancam eksistensi negara kami juga," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Republik, Heru Bahtiar Arifin menyebutkan ada pegawai dari KPU yang pernah menawarkan data mengenai hasil verifikasi administrasi parpol beberapa waktu lalu.
Kejadian itu bermula ketika KPU meloloskan 16 Parpol yang lolos verifikasi administrasi pada 28 Oktober 2012, selanjutnya, orang tersebut mengajak bertemu untuk menunjukan data yang dimaksud.
"Begitu 16 partai politik itu diloloskan, lalu ada (anggota KPU) dari hati nuraninya mengatakan kepada saya, pak ini loh buktinya beberapa partai yang harusnya tidak lolos, itu kita bertemu di FX (plasa), dia seorang cowok," kata Heru di kantor DKPP, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, kemarin.
Ketika ditanya apakah dirinya dapat memastikan orang yang dimaksud adalah pegawai KPU, Heru sangat yakin.
"Saya pastikan itu pegawai dari KPU, saya diberi lihat data dari laptop miliknya," terangnya.
"Saya sedang pertimbangkan jika ada staf yang mengaku telah membocorkan data dan orang itu akan segera dilaporkan ke kepolisian," tegas Komisioner KPU, Arief Budiman di ruang kerjanya Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2013).
Menurutnya, sanksi tegas akan ditempuh karena perbuatan tersebut bisa mengancam eksistensi KPU.
"Anda bisa bayangkan kalau personel kami yang mencuri data lalu mengeluarkan ke pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, itu mengancam eksistensi negara kami juga," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Republik, Heru Bahtiar Arifin menyebutkan ada pegawai dari KPU yang pernah menawarkan data mengenai hasil verifikasi administrasi parpol beberapa waktu lalu.
Kejadian itu bermula ketika KPU meloloskan 16 Parpol yang lolos verifikasi administrasi pada 28 Oktober 2012, selanjutnya, orang tersebut mengajak bertemu untuk menunjukan data yang dimaksud.
"Begitu 16 partai politik itu diloloskan, lalu ada (anggota KPU) dari hati nuraninya mengatakan kepada saya, pak ini loh buktinya beberapa partai yang harusnya tidak lolos, itu kita bertemu di FX (plasa), dia seorang cowok," kata Heru di kantor DKPP, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, kemarin.
Ketika ditanya apakah dirinya dapat memastikan orang yang dimaksud adalah pegawai KPU, Heru sangat yakin.
"Saya pastikan itu pegawai dari KPU, saya diberi lihat data dari laptop miliknya," terangnya.
(lns)