Itu boleh-boleh saja. Pak Menteri sudah minta maaf

Senin, 15 April 2013 - 22:27 WIB
Itu boleh-boleh saja. Pak Menteri sudah minta maaf
Itu boleh-boleh saja. Pak Menteri sudah minta maaf
A A A
Sindonews.com - Pelaksanaan konfrensi pers yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait polemik pelaksanaan Ujian Nasional di beberapa daerah di Indonesia hari ini kembali digelar.

Namun, dalam pertemuan itu sendiri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh justru tidak menunjukan batang hidungnya di kantornya sendiri. Termasuk Irjen Kemendikbud Haryono Umar tidak ada dalam pertemuan yang menjelaskan permasalahan yang membuat para siswa di 11 provinisi tidak bisa melaksanakan UN SLTA 2013 hari ini.

Dalam pertemuan itu sendiri justru hanya malah dihadiri Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemdikbud, Ibnu Hamad, juga oleh anggota BSNP Teuku Zakaria dan Amin Priatna selaku Inspektur IV Iinspektorat Kemdikbud.

Saat disinggung mengenai hal tersebut, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemdikbud, Ibnu Hamad sedang melakukan peninjauan ke percetakan PT Ghalia Indonesia Printing, salah satu perusahaan yang telat dalam menyelesaikan proyek pembuatan kertas soal dan jawaban UN.

"Sejak 16.30 WIB tadi Pak Menteri sedang di percetakan, didampingi Pak Wamen Kabalitbang. Itu agar 11 provinsi yang ditunda bisa dilaksanakan ujiannya," kata Ibnu Hamad di kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (15/4/2013).

Ibnu membantah, ketidakhadiran Nuh sendiri untuk menghindari cecaran awak media atas kelalaian yang secara langsung atau tidak langsung telah dilakukannya. Dia pun beralasan, selama ini Mendikbud sendiri selalu terbuka ke media, bahkan tadi pagi juga beri penjelasan saat peninjauan UN di sejumlah sekolah di Jakarta.

Saat disinggung mengenai kemungkinan pengunduran diri Mendikbud menyikapi hal ini, dia malah beralasan bahwa itu hanya opini publik, pendapat yang berkembang di negara demokrasi.

"Itu boleh-boleh saja. Yang penting secara terbuka Pak Menteri sudah minta maaf. Permintaan maaf saja tidak cukup, tapi beliau bertanggungjawab menyelesaikannya. Pak menteri langsung memantau kondisi di lapangan," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6152 seconds (0.1#10.140)
pixels