Jaring caleg, PPP lebih mudah memeras perempuan
A
A
A
Sindonews.com - Partai Persatuan Pembangungan (PPP) mengaku lebih mudah "memeras" jumlah pendaftar perempuan ketimbang laki-laki calon anggota legislatif (Caleg) Pemilu 2014.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP, Romahurmuziy menjelaskan saat ini ada 1.161 orang caleg yang mendaftar dan akan disaring menjadi 560 sesuai kuota.
"Kalau urusan peras memeras ini sama dengan partai lain. Dari 1.161 orang di tingkat pusat dan harus diperas 560 orang. Lebih mudah memeras perempuan daripada laki-laki. Tapi jangan dipikir macam-macam, ini hanya soal mengurangi kuota," kata pria yang akrab disapa Romi ini dalam diskusi Polemik Sindo Radio bertema Kejarlah Caleg, Kau Dikejar di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2013).
Menurutnya, jumlah caleg dari perempuan lebih sedikit ketimbang pria, hal ini lah yang menjadi alasan lebih memudah menjaring caleg perempuan ketimbang laki-laki.
"Kader pria lebih banyak, dan wanita itu kurang dari 30 persen di pusat. Sehingga terkadang kader yang sudah lama suka mempertanyakan kenapa ada kader baru atau yang dibilang anak kos yang maju," ungkapnya.
PPP lanjut, Romi membentuk persyaratan secara ketat untuk menyaring caleg. "Kompetensi dan terakhir elektabilitas. Ini pekerjaan rumah sebuah parpol, untuk menempatkan kader dengan kriteria terbaik bisa dipilih. Modal finansial, juga jadi parameter kita untuk menilai," pungkasnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP, Romahurmuziy menjelaskan saat ini ada 1.161 orang caleg yang mendaftar dan akan disaring menjadi 560 sesuai kuota.
"Kalau urusan peras memeras ini sama dengan partai lain. Dari 1.161 orang di tingkat pusat dan harus diperas 560 orang. Lebih mudah memeras perempuan daripada laki-laki. Tapi jangan dipikir macam-macam, ini hanya soal mengurangi kuota," kata pria yang akrab disapa Romi ini dalam diskusi Polemik Sindo Radio bertema Kejarlah Caleg, Kau Dikejar di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2013).
Menurutnya, jumlah caleg dari perempuan lebih sedikit ketimbang pria, hal ini lah yang menjadi alasan lebih memudah menjaring caleg perempuan ketimbang laki-laki.
"Kader pria lebih banyak, dan wanita itu kurang dari 30 persen di pusat. Sehingga terkadang kader yang sudah lama suka mempertanyakan kenapa ada kader baru atau yang dibilang anak kos yang maju," ungkapnya.
PPP lanjut, Romi membentuk persyaratan secara ketat untuk menyaring caleg. "Kompetensi dan terakhir elektabilitas. Ini pekerjaan rumah sebuah parpol, untuk menempatkan kader dengan kriteria terbaik bisa dipilih. Modal finansial, juga jadi parameter kita untuk menilai," pungkasnya.
(lns)