KPK lacak aset Toto Hutagalung di Sukamiskin
KPK lacak aset Toto Hutagalung di Sukamiskin
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa aset Toto Hutagalung, tersangka kasus suap hakim yang juga Wakil Ketua PN Bandung, Setyabudi Tedjocahyono.
Aset yang diperiksa KPK itu berupa tanah seluas 742 meter persegi berikut bangunan rumah di Jalan Arcamanik, Bandung, tepatnya di seberang Lapas Wanita Sukamiskin. Namun, rumah dan tanah tersebut sudah dijual Toto kepada Dayu Permata asal Banjarmasin. Kini rumah tersebut tengah dibangun.
Keamanan yang juga pemasok bahan bangunan, Komar Ariana menyebutkan petugas KPK datang untuk mengecek keberadaan aset Toto. Komar yang bertugas di Polsek Arcmanik dengan pangkat Iptu menambahkan, pagi tadi ada 6 orang petugas KPK yang menanyakan akta jual beli rumah tersebut.
Namun, karena akta jual beli tersebut tidak ada di tempat, maka petugas KPK meminta Komar untuk menyiapkannya. "Nanti mereka (KPK) akan kembali setelah kita menyiapkan akta jual belinya," ujar Komar, Kamis (11/4/2013).
Para petugas KPK tersebut, lanjutnya, datang dengan satu mobil. Mereka berpakaian preman, tidak memakai rompi penyidik yang biasa dipakai petugas KPK.
Sementara warga yang juga menunggui rumah tersebut, Humeri (49), menuturkan bahwa dulu rumah dan tanah tersebut sering menjadi tempat ngumpul ormas Gasibu Padjajaran. "Dulu memang tempat ngumpul, tapi sekarang sudah dijual," katanya.
Saat KPK datang sekira pukul 10.00 WIB tadi, Humeru tidak melihat mereka membawa barang atau sejenisnya. "Di sini enggak ada barang-barang lagi karena sudah dijual," ujarnya.
Untuk diketahui, Toto adalah pimpinan ormas Gasibu Padjajaran. Toto disebut-sebut orang yang turut terjadinya suap terhadap Setyabudi Tedjocahyono. Setyabudi yang juga hakim di PN Bandung dicokok KPK saat transaksi suap dengan beberapa PNS Pemkot Bandung terkait kasus bantuan sosial.
Aset yang diperiksa KPK itu berupa tanah seluas 742 meter persegi berikut bangunan rumah di Jalan Arcamanik, Bandung, tepatnya di seberang Lapas Wanita Sukamiskin. Namun, rumah dan tanah tersebut sudah dijual Toto kepada Dayu Permata asal Banjarmasin. Kini rumah tersebut tengah dibangun.
Keamanan yang juga pemasok bahan bangunan, Komar Ariana menyebutkan petugas KPK datang untuk mengecek keberadaan aset Toto. Komar yang bertugas di Polsek Arcmanik dengan pangkat Iptu menambahkan, pagi tadi ada 6 orang petugas KPK yang menanyakan akta jual beli rumah tersebut.
Namun, karena akta jual beli tersebut tidak ada di tempat, maka petugas KPK meminta Komar untuk menyiapkannya. "Nanti mereka (KPK) akan kembali setelah kita menyiapkan akta jual belinya," ujar Komar, Kamis (11/4/2013).
Para petugas KPK tersebut, lanjutnya, datang dengan satu mobil. Mereka berpakaian preman, tidak memakai rompi penyidik yang biasa dipakai petugas KPK.
Sementara warga yang juga menunggui rumah tersebut, Humeri (49), menuturkan bahwa dulu rumah dan tanah tersebut sering menjadi tempat ngumpul ormas Gasibu Padjajaran. "Dulu memang tempat ngumpul, tapi sekarang sudah dijual," katanya.
Saat KPK datang sekira pukul 10.00 WIB tadi, Humeru tidak melihat mereka membawa barang atau sejenisnya. "Di sini enggak ada barang-barang lagi karena sudah dijual," ujarnya.
Untuk diketahui, Toto adalah pimpinan ormas Gasibu Padjajaran. Toto disebut-sebut orang yang turut terjadinya suap terhadap Setyabudi Tedjocahyono. Setyabudi yang juga hakim di PN Bandung dicokok KPK saat transaksi suap dengan beberapa PNS Pemkot Bandung terkait kasus bantuan sosial.
(kri)
Explore More