Bantuan Rp53 miliar Chevron berupa Gedung Wushu
A
A
A
Sindonews.com - PT Chevron Pasific Indonesia menyatakan sumbangan Rp53 miliar yang diberikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk penyelenggaran PON Riau 2012 dalam bentu gedung pertandingan Wushu.
"Bantuan yang kita berikan 53 milyar rupiah itu berupa gedung yang dipakai untuk pertandingan wushu, bukan berupa bantuan uang," ujar Senior Vice President Strategic Bisnis Support Yanto Sianipar saat dihubungi Sindonews, Senin (8/4/13) malam.
Dia menjelaskan, selain memberikan bantuan tersebut Chevron juga memberikan ada bantuan yang sifatnya kerjasama dengan SKK Migas yaitu, Media Center di Pekan Baru, ada fasilitas tenis meja di Dumai, gedung serba guna di Rumbai, dan ada marching band untuk pembukaan dan penutupan.
"Itu bagian dari keseluruhan kerjasama dengann pemerintah. Karena di sana (Riau) kita juga beberapa kali melakukan pertemuan, banyak perusahaan juga yang terlibat (dalam pertemuan untuk bicarakan pemberian bantuan) bukan hanya kita," tandasnya.
Sebelumnya, usai menemani Presiden Direktur PT Chevron Hamid Batubara menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Gedung KPK, Jakarta, Senin 8 April 2013, Yanto menyatakan, bantuan Rp53 miliar itu betul diberikan Chevron.
"Rp 53 miliar itu betul-betul bantuan Chevron untuk menyukseskan penyelenggaran PON 2012. Itu datangnya dari corporate office kita," kata Yanto.
Pernyataan itu disampaikan Yanto saat menjawab apakah hanya bantuan fisik yang diberikan PT Chevron kepada Pemror Riau.
Dia membenarkan bosnya diperiksa terkait beberapa bantuan yang diberikan PT Chevron kepada Pemprov Riau. Dia menegaskan, pemberian bantuan itu dilakukan secara sukarela. Pasalnya Chevron berkomitmen membantu masyarakat/daerah di mana pabrik-pabrik Chevron berdiri. Termasuk Riau.
"Sebelum pemberian donasi, kita beberapa kali melakukan pertemuan dengan Pemprov Riau," ujarnya.
Dia menyatakan, bantuan yang diberikan perusahaannya sifatnya cost recovery. Dia membenarkan tersangka Gubernur Riau M Rusli Zainal meminta ke setiap perusahaan untuk berkontribusi ke Riau. Tetapi tuturnya, sifat bantuan itu umum saja.
"Dan kita memang sudah punya niat untuk membantu. Tanpa diminta pun kita sudah punya niat," kilahnya.
Disinggung apakah ada timbal balik yang diberikan Pemprov Riau terhadap bantuan yang diberikan Chevron, Yanto membantahnya. Bahkan tuturnya, tidak ada hubungan bantuan Chevron untuk pelaksanaan PON berhubungan dengan proyek-proyek Chevron yang bermasalah di Riau.
"Tidak ada timbal balik apapun. Apa yang diberikan Chevron hanya untuk kemajuan Riau," bebernya.
"Bantuan yang kita berikan 53 milyar rupiah itu berupa gedung yang dipakai untuk pertandingan wushu, bukan berupa bantuan uang," ujar Senior Vice President Strategic Bisnis Support Yanto Sianipar saat dihubungi Sindonews, Senin (8/4/13) malam.
Dia menjelaskan, selain memberikan bantuan tersebut Chevron juga memberikan ada bantuan yang sifatnya kerjasama dengan SKK Migas yaitu, Media Center di Pekan Baru, ada fasilitas tenis meja di Dumai, gedung serba guna di Rumbai, dan ada marching band untuk pembukaan dan penutupan.
"Itu bagian dari keseluruhan kerjasama dengann pemerintah. Karena di sana (Riau) kita juga beberapa kali melakukan pertemuan, banyak perusahaan juga yang terlibat (dalam pertemuan untuk bicarakan pemberian bantuan) bukan hanya kita," tandasnya.
Sebelumnya, usai menemani Presiden Direktur PT Chevron Hamid Batubara menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Gedung KPK, Jakarta, Senin 8 April 2013, Yanto menyatakan, bantuan Rp53 miliar itu betul diberikan Chevron.
"Rp 53 miliar itu betul-betul bantuan Chevron untuk menyukseskan penyelenggaran PON 2012. Itu datangnya dari corporate office kita," kata Yanto.
Pernyataan itu disampaikan Yanto saat menjawab apakah hanya bantuan fisik yang diberikan PT Chevron kepada Pemror Riau.
Dia membenarkan bosnya diperiksa terkait beberapa bantuan yang diberikan PT Chevron kepada Pemprov Riau. Dia menegaskan, pemberian bantuan itu dilakukan secara sukarela. Pasalnya Chevron berkomitmen membantu masyarakat/daerah di mana pabrik-pabrik Chevron berdiri. Termasuk Riau.
"Sebelum pemberian donasi, kita beberapa kali melakukan pertemuan dengan Pemprov Riau," ujarnya.
Dia menyatakan, bantuan yang diberikan perusahaannya sifatnya cost recovery. Dia membenarkan tersangka Gubernur Riau M Rusli Zainal meminta ke setiap perusahaan untuk berkontribusi ke Riau. Tetapi tuturnya, sifat bantuan itu umum saja.
"Dan kita memang sudah punya niat untuk membantu. Tanpa diminta pun kita sudah punya niat," kilahnya.
Disinggung apakah ada timbal balik yang diberikan Pemprov Riau terhadap bantuan yang diberikan Chevron, Yanto membantahnya. Bahkan tuturnya, tidak ada hubungan bantuan Chevron untuk pelaksanaan PON berhubungan dengan proyek-proyek Chevron yang bermasalah di Riau.
"Tidak ada timbal balik apapun. Apa yang diberikan Chevron hanya untuk kemajuan Riau," bebernya.
(kri)