KPK periksa ajudan Walikota Bandung soal suap
KPK periksa ajudan Walikota Bandung soal suap
A
A
A
Sindonews.com - Upaya mendalami kasus dugaan suap bantuan dana sosial (Bansos) Pemkot Bandung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Adhli El Efwan merupakan ajudan Walikota Bandung, Dada Rosada.
Adhli menjalani pemeriksaan di lembaga antikorupsi itu selama delapan jam. Usai diperiksa dia mengaku mendapat soal penyuapan.
"Banyak pertanyaannya. Bansos enggak ditanya. Berdasarkan surat panggilan saja. Berdasarkan surat panggilannya kan tentang penyuapan," kata Adhli kepada wartawan di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2013).
Adhli mengaku tak tahu menahu terkait dugaan kasus suap yang telah menjerat Wakil Kepala Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Setyabudi Tedjocahyono (ST).
"Enggak tahu (penyuapan)," katanya.
Dia melanjutkan, dalam proses pemeriksaan tim penyidik KPK tidak menanyakan dugaan keterkaitan Dada Rosada dalam kasus itu.
"Oh enggak-enggak, enggak ditanya masalah itu," terangnya.
Tak hanya itu, Adhli juga mengaku tak kenal dengan hakim ST. "Enggak saya juga tidak kenal," tuntasnya.
Adhli menjalani pemeriksaan di lembaga antikorupsi itu selama delapan jam. Usai diperiksa dia mengaku mendapat soal penyuapan.
"Banyak pertanyaannya. Bansos enggak ditanya. Berdasarkan surat panggilan saja. Berdasarkan surat panggilannya kan tentang penyuapan," kata Adhli kepada wartawan di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2013).
Adhli mengaku tak tahu menahu terkait dugaan kasus suap yang telah menjerat Wakil Kepala Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Setyabudi Tedjocahyono (ST).
"Enggak tahu (penyuapan)," katanya.
Dia melanjutkan, dalam proses pemeriksaan tim penyidik KPK tidak menanyakan dugaan keterkaitan Dada Rosada dalam kasus itu.
"Oh enggak-enggak, enggak ditanya masalah itu," terangnya.
Tak hanya itu, Adhli juga mengaku tak kenal dengan hakim ST. "Enggak saya juga tidak kenal," tuntasnya.
(lns)
Explore More