Bakal caleg 2014 mayoritas muka pengen
A
A
A
Sindonews.com - Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Indonesia (UI), Effendi Ghazali menilai bahwa anggota dewan maupun menteri yang ikut mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) dipastikan mendapatkan respon negatif dari masyarakat.
"Kalau orang menyebut muka lama, saya sebut muka pengen. Karena mereka sudah lama di situ secara persepsi mereka negatif, tetapi mereka masih pengen. Artinya mereka enggak menyadari," kata Effendi di Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2013).
Effendi melanjutkan, faktor lain mengapa incumbent ingin mencalonkan diri lantaran berharap bisa memperbaiki kinerjanya yang belum maksimal pada periode sebelumnya. Tak hanya itu, ia juga beranggapan bahwa incumbent kembali maju untuk menambah pendapatan partai yang menjadi kendaraan politik mereka selama ini.
"Mereka menyadari dan ingin memperbaiki. Periode terakhir ini kan banyak masalah. Mereka tidak bisa lagi berupaya mendapatkan uang untuk biaya partainya," cetusnya.
Kendati demikian, tidak ada larangan politik agar incumbent dilarang untuk mencalonkan diri kembali. Karenanya, ia pun mengimbau agar masyarakat dapat lebih kritis dalam memilih caleg yang akan ditetapkan.
"Dikembalikan pada masyarakat hati-hati. Jangan-jangan muka lama mereka pilih lagi. Masyarakat yang memilih juga harus punya wajah baru."
"Nah kalau masyarakat tidak suka dengan wajah lama ini, partisipasi masyarakat akan turun. Tapi kalau ternyata muka lama ini masuk (jadi anggota dewan) lagi, ya salah di masyarakatnya. Masyarakat juga pemain-pemain lama berarti," tuntasnya.
"Kalau orang menyebut muka lama, saya sebut muka pengen. Karena mereka sudah lama di situ secara persepsi mereka negatif, tetapi mereka masih pengen. Artinya mereka enggak menyadari," kata Effendi di Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2013).
Effendi melanjutkan, faktor lain mengapa incumbent ingin mencalonkan diri lantaran berharap bisa memperbaiki kinerjanya yang belum maksimal pada periode sebelumnya. Tak hanya itu, ia juga beranggapan bahwa incumbent kembali maju untuk menambah pendapatan partai yang menjadi kendaraan politik mereka selama ini.
"Mereka menyadari dan ingin memperbaiki. Periode terakhir ini kan banyak masalah. Mereka tidak bisa lagi berupaya mendapatkan uang untuk biaya partainya," cetusnya.
Kendati demikian, tidak ada larangan politik agar incumbent dilarang untuk mencalonkan diri kembali. Karenanya, ia pun mengimbau agar masyarakat dapat lebih kritis dalam memilih caleg yang akan ditetapkan.
"Dikembalikan pada masyarakat hati-hati. Jangan-jangan muka lama mereka pilih lagi. Masyarakat yang memilih juga harus punya wajah baru."
"Nah kalau masyarakat tidak suka dengan wajah lama ini, partisipasi masyarakat akan turun. Tapi kalau ternyata muka lama ini masuk (jadi anggota dewan) lagi, ya salah di masyarakatnya. Masyarakat juga pemain-pemain lama berarti," tuntasnya.
(kri)