Elektabilitas terjun bebas, ribuan kader Demokrat mundur
A
A
A
Sindonews.com - Mundurnya ribuan kader Partai Demokrat diperkirakan buntut dari merosotnya elektabilitas partai tersebut. karena, beberapa lembaga survei menempatkan partai itu pada posisi yang tidak bagus.
"Mundurnya kader tersebut karena elektabilitas partai yang terjun bebas, serta kadetnya yang tersangkut (masalah) korupsi," kata Peneliti Founding Fathers House (FFH) Dian Permata saat dihubungi Sindonews, Selasa (26/3/2013).
Menurut dia, kemunduran tersebut tidak bisa tolak lagi. Karena, itu merupakan hak daripada kader partai untuk menentukan sikapnya. "Itu tidak bisa dimungkiri lagi," katanya.
Kendati demikian, dia mempertanyakan, ribuan kader yang mundur itu. Apakah kemunduran itu memang benar dari kader yang sudah dibina di partai tersebut atau sekedar simpatisan.
"Simpatisan atau benar kader Demokrat (yang mundur itu)? Mungkin itu bukan kader Demokrat. Karena, kalau kader tidak akan meninggalkan Demokrat," kata dia.
Menurut Dian, kemungkinan besar itu merupakan pengikut dari mantan Ketua Umum Parti Demokrat Anas Urbaningrum yang sudah meninggalkan partai itu. "Mungkin (yang keluar) itu loyalis (Anas)," tambahnya
Sebelumnya, ribuan anggota DPRD Partai Demokrat di seluruh Kabupaten/Kota dikabarkan akan mundur partai binaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Langkah itu didasari elektabilitas Partai Demokrat yang terus merosot.
Kabar ini dikuatkan oleh Sekretaris Divisi Pembinaan Organisasi DPP Partai Demokrat, Ian Zulfikar. Ia menuturkan, mereka segera pindah ke partai lain.
"Mereka berbagai alasan akan pindah ke parpol lain, kita coba cegah tapi tidak bisa dibendung," ujar Zulfikar saat dihubungi wartawan, Senin 25 Maret 2013.
Namun ketika dikonfirmasi lebih lanjut, dari daerah mana saja para kader Demokrat yang mengundurkan diri itu? Zulfikar enggan menyebutkan secara detail. Dia hanya mengatakan, rencana pengunduran diri itu akan dilakukan setelah pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan secara resmi daftar calon sementara (DCS).
"Saya enggak hafal, tapi rekap totalnya segitu (ribuan). Mereka enggak berani nyampaikan karena mereka masih anggota dewan," tukasnya.
"Mundurnya kader tersebut karena elektabilitas partai yang terjun bebas, serta kadetnya yang tersangkut (masalah) korupsi," kata Peneliti Founding Fathers House (FFH) Dian Permata saat dihubungi Sindonews, Selasa (26/3/2013).
Menurut dia, kemunduran tersebut tidak bisa tolak lagi. Karena, itu merupakan hak daripada kader partai untuk menentukan sikapnya. "Itu tidak bisa dimungkiri lagi," katanya.
Kendati demikian, dia mempertanyakan, ribuan kader yang mundur itu. Apakah kemunduran itu memang benar dari kader yang sudah dibina di partai tersebut atau sekedar simpatisan.
"Simpatisan atau benar kader Demokrat (yang mundur itu)? Mungkin itu bukan kader Demokrat. Karena, kalau kader tidak akan meninggalkan Demokrat," kata dia.
Menurut Dian, kemungkinan besar itu merupakan pengikut dari mantan Ketua Umum Parti Demokrat Anas Urbaningrum yang sudah meninggalkan partai itu. "Mungkin (yang keluar) itu loyalis (Anas)," tambahnya
Sebelumnya, ribuan anggota DPRD Partai Demokrat di seluruh Kabupaten/Kota dikabarkan akan mundur partai binaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Langkah itu didasari elektabilitas Partai Demokrat yang terus merosot.
Kabar ini dikuatkan oleh Sekretaris Divisi Pembinaan Organisasi DPP Partai Demokrat, Ian Zulfikar. Ia menuturkan, mereka segera pindah ke partai lain.
"Mereka berbagai alasan akan pindah ke parpol lain, kita coba cegah tapi tidak bisa dibendung," ujar Zulfikar saat dihubungi wartawan, Senin 25 Maret 2013.
Namun ketika dikonfirmasi lebih lanjut, dari daerah mana saja para kader Demokrat yang mengundurkan diri itu? Zulfikar enggan menyebutkan secara detail. Dia hanya mengatakan, rencana pengunduran diri itu akan dilakukan setelah pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan secara resmi daftar calon sementara (DCS).
"Saya enggak hafal, tapi rekap totalnya segitu (ribuan). Mereka enggak berani nyampaikan karena mereka masih anggota dewan," tukasnya.
(mhd)