Fathanah pernah terima uang dari Direktur PT IU
A
A
A
Sindonews.com - Direktur PT Indotama Arya Abdi Effendi (AAE), melalui kuasa hukumnya, Bambang Hartono mengakui, pernah memberikan uang Rp700 juta kepada orang dekat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahterah (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), Ahmad Fathanah (AF).
Kendati demikian, dia membantah, jika uang tersebut untuk pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kementan). Dia juga membantah, uang RP1 miliar untuk kasus suap soal impor tersebut.
"Kalau ini (Rp1 miliar) untuk kemanusiaan di Papua. Uang itu sumbangan. Dia (AAE) itu sering nyumbang. Kemarin juga nyumbang 700 juta. Itu buat perkampungan kelinci di Jawa," katanya saat ditemui SINDO, di samping Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2013).
Saat pemeriksaan di Gedung KPK hari ini, kliennya masih ditanyakan sama dengan materi sebelumnya. Kliennya diperiksa soal uang suap Rp1 miliar terhadap Ahmad Fathanah. "Memang uang itu dari PT Indoguna buat si AF," ujarnya.
Tetapi lanjut Bambang, uang hanya untuk Fathanah bukan untuk Luthfi. Karena kliennya tidak mengenal sama sekali mantan Presiden PKS tersebut. "Dia (Arya) enggak tahu uang itu akan diserahkan AF ke LHI. Dia (Arya) kan enggak kenal sama sekali dengan LHI," ungkapnya.
Disinggung soal Maria Elizabeth Liman (ibu kandung Arya) yang dekat dengan Menteri Pertanian (Mentan) Suswono, Bambang menyatakan, kliennya tidak kenal dengan LHI apalagi dengan Mentan. Meski demikian dia mengakui, ibu kandung Arya memang kenal dengan Suswono.
"Jadi dia (Arya) enggak kenal sama sekali dengan LHI. Dia juga enggak kenal sama Mentan. Kalau kenal kan ada indikasi," tandasnya.
Sekadar diketahui, AAE, LHI dan AF telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap perizinan kuota impor daging sapi di Kementan.
AAE merupakan pihak swasta selaku penyuap AF sebesar Rp1 miliar untuk AF yang nantinya akan diberikan kepada LHI.
Kendati demikian, dia membantah, jika uang tersebut untuk pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kementan). Dia juga membantah, uang RP1 miliar untuk kasus suap soal impor tersebut.
"Kalau ini (Rp1 miliar) untuk kemanusiaan di Papua. Uang itu sumbangan. Dia (AAE) itu sering nyumbang. Kemarin juga nyumbang 700 juta. Itu buat perkampungan kelinci di Jawa," katanya saat ditemui SINDO, di samping Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2013).
Saat pemeriksaan di Gedung KPK hari ini, kliennya masih ditanyakan sama dengan materi sebelumnya. Kliennya diperiksa soal uang suap Rp1 miliar terhadap Ahmad Fathanah. "Memang uang itu dari PT Indoguna buat si AF," ujarnya.
Tetapi lanjut Bambang, uang hanya untuk Fathanah bukan untuk Luthfi. Karena kliennya tidak mengenal sama sekali mantan Presiden PKS tersebut. "Dia (Arya) enggak tahu uang itu akan diserahkan AF ke LHI. Dia (Arya) kan enggak kenal sama sekali dengan LHI," ungkapnya.
Disinggung soal Maria Elizabeth Liman (ibu kandung Arya) yang dekat dengan Menteri Pertanian (Mentan) Suswono, Bambang menyatakan, kliennya tidak kenal dengan LHI apalagi dengan Mentan. Meski demikian dia mengakui, ibu kandung Arya memang kenal dengan Suswono.
"Jadi dia (Arya) enggak kenal sama sekali dengan LHI. Dia juga enggak kenal sama Mentan. Kalau kenal kan ada indikasi," tandasnya.
Sekadar diketahui, AAE, LHI dan AF telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap perizinan kuota impor daging sapi di Kementan.
AAE merupakan pihak swasta selaku penyuap AF sebesar Rp1 miliar untuk AF yang nantinya akan diberikan kepada LHI.
(mhd)