ICW: Malaikat masuk Indonesia juga bakal Korupsi
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Indonesia Corruption Watch (ICW) Danang Widoyoko menuturkan, di Indonesia motif seseorang melakukan tindak pidana korupsi cenderung bukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bukan juga karena gaji kecil atau karena tidak taat beragama.
Sebab, lanjutnya, pada kenyataannya saat ini ada pula sejumlah pejabat yang sudah sekolah jauh-jauh ke Madinah dan memiliki predikat ustad terlibat kasus korupsi.
"Koruptor disuruh tobat, enggak akan masuk. Karena, orang korupsi kebanyakan karena ada habitus (Kebiasaan). Manusia dipandu oleh habitus. Malaikat pun kalau ke Indonesia akan melakukan korupsi. Itu karena habitusnya," ujar Danang dalam acara diskusi bertema 'Caleg dan Pencegahan Korupsi Politik' di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2013).
Selain itu, ia mengatakan, seseorang melakukan tindak pidana korupsi kebanyakan dalam kondissi sadar. "Karena sudah dianggap normal dan biasa dilakukan," imbuhnya.
Ia menambahkan, kenyataannya kini modal sosial sudah bergeser menjadi modal finansial. "Uang dianggap menjadi segalanya paling penting dalam memenangkan politik,"pungkasnya.
Sebab, lanjutnya, pada kenyataannya saat ini ada pula sejumlah pejabat yang sudah sekolah jauh-jauh ke Madinah dan memiliki predikat ustad terlibat kasus korupsi.
"Koruptor disuruh tobat, enggak akan masuk. Karena, orang korupsi kebanyakan karena ada habitus (Kebiasaan). Manusia dipandu oleh habitus. Malaikat pun kalau ke Indonesia akan melakukan korupsi. Itu karena habitusnya," ujar Danang dalam acara diskusi bertema 'Caleg dan Pencegahan Korupsi Politik' di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2013).
Selain itu, ia mengatakan, seseorang melakukan tindak pidana korupsi kebanyakan dalam kondissi sadar. "Karena sudah dianggap normal dan biasa dilakukan," imbuhnya.
Ia menambahkan, kenyataannya kini modal sosial sudah bergeser menjadi modal finansial. "Uang dianggap menjadi segalanya paling penting dalam memenangkan politik,"pungkasnya.
(kri)