JK: Tidak ada yang salah SBY undang tokoh
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tidak ingin menanggapi serius pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan tujuh purnawirawan jenderal maupun ormas Islam.
Sebagai Kepala Negara, menurutnya, wajar saja jika SBY memiliki jaringan pertemanan yang luas. Sehingga, pertemuan-pertemuan dengan para tokoh menjadi sesuatu yang wajar bagi seorang Presiden.
"Itu kan Presiden terima banyak orang, terima NU, terima juga Muhamadiyah, menerima semua orang. Itu kan teman-teman beliau, tidak ada yang salah. Kalau saya menerima teman-teman HMI apa yang salah? Kalau jenderal terima jenderal tidak ada yang salah juga," kata JK usai mengikuti pembukaan Kongres HMI ke 28 di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2013).
Ia pun kembali menekankan, bahwa pertemuan SBY dengan purnawirawan TNI dan ormas merupakan hal yang wajar. Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini pun mengaku pernah melakukan hal yang sama ketika menjabat sebagai Wapres.
"Wajar saja, dulu saya ketemu dengan siapa saja. Itu bagus itu. Dia berlaku sebagai Kepala Negara, menerima siapa saja," terangnya.
Ketika ditanya bahwa kemungkinan purnawirawan TNI itu mengusulkan enam nama calon presiden (Capres), JK pun enggan berkomentar lebih jauh. "Nanti KAHMI mau setor nama juga. Hahahaha," katanya sambil bercanda.
Sebagai Kepala Negara, menurutnya, wajar saja jika SBY memiliki jaringan pertemanan yang luas. Sehingga, pertemuan-pertemuan dengan para tokoh menjadi sesuatu yang wajar bagi seorang Presiden.
"Itu kan Presiden terima banyak orang, terima NU, terima juga Muhamadiyah, menerima semua orang. Itu kan teman-teman beliau, tidak ada yang salah. Kalau saya menerima teman-teman HMI apa yang salah? Kalau jenderal terima jenderal tidak ada yang salah juga," kata JK usai mengikuti pembukaan Kongres HMI ke 28 di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2013).
Ia pun kembali menekankan, bahwa pertemuan SBY dengan purnawirawan TNI dan ormas merupakan hal yang wajar. Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini pun mengaku pernah melakukan hal yang sama ketika menjabat sebagai Wapres.
"Wajar saja, dulu saya ketemu dengan siapa saja. Itu bagus itu. Dia berlaku sebagai Kepala Negara, menerima siapa saja," terangnya.
Ketika ditanya bahwa kemungkinan purnawirawan TNI itu mengusulkan enam nama calon presiden (Capres), JK pun enggan berkomentar lebih jauh. "Nanti KAHMI mau setor nama juga. Hahahaha," katanya sambil bercanda.
(kri)