Merasa terancam, SBY minta perlindungan para mantan jenderal
A
A
A
Sindonews.com - Gerakan Nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Anti SBY menilai langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang melakukan pertemuan dengan tujuh purnawirawan jenderal TNI dianggap sebagai bentuk ketakutan.
Pertemuan itu juga bukti kekhawatiran SBY dalam melanjutkan masa jabatannya yang akan berakhir pada 2014. Sehingga kemudian, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu menilai perlu bertemu dengan para mantan jenderal.
"Itu mungkin ketakutan Pak SBY ke depan sampai 2014. Dan SBY ini kan orang yang sering takut," ujar Koordinator Gerakan Nasional HMI Anti SBY, Abdul Syukur Oumo kepada Sindonews di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2013).
Dia menduga langkah itu juga merupakan antisipasi kepala negara menyusul kongres HMI yang rencananya akan dilaksanakan di DKI Jakarta.
Dirinya mengatakan, tak dapat dihindarkan bahwa HMI merupakan organisasi yang memiliki kekuatan termasuk dalam mengkritisi kinerja pemerintahan.
"Yang pertama kongres kami (HMI) digelar di pusat ibu kota negara, ini juga sebagai bukti pobia apabila kader HMI yang terdiri dari 126 cabang penuh serta belasan cabang perluasan hingga 194 yang mengkritisi kinerjanya," tandasnya.
Pertemuan itu juga bukti kekhawatiran SBY dalam melanjutkan masa jabatannya yang akan berakhir pada 2014. Sehingga kemudian, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu menilai perlu bertemu dengan para mantan jenderal.
"Itu mungkin ketakutan Pak SBY ke depan sampai 2014. Dan SBY ini kan orang yang sering takut," ujar Koordinator Gerakan Nasional HMI Anti SBY, Abdul Syukur Oumo kepada Sindonews di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2013).
Dia menduga langkah itu juga merupakan antisipasi kepala negara menyusul kongres HMI yang rencananya akan dilaksanakan di DKI Jakarta.
Dirinya mengatakan, tak dapat dihindarkan bahwa HMI merupakan organisasi yang memiliki kekuatan termasuk dalam mengkritisi kinerja pemerintahan.
"Yang pertama kongres kami (HMI) digelar di pusat ibu kota negara, ini juga sebagai bukti pobia apabila kader HMI yang terdiri dari 126 cabang penuh serta belasan cabang perluasan hingga 194 yang mengkritisi kinerjanya," tandasnya.
(lns)