Kapolri akui periksa Brimob soal terorisme di Sulteng

Minggu, 03 Maret 2013 - 14:24 WIB
Kapolri akui periksa...
Kapolri akui periksa Brimob soal terorisme di Sulteng
A A A
Sindonews.com - Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap oknum Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror yang melakukan kekerasan di Sulawesi Tengah (Sulteng) ke peradilan.

"Sekarang Brimob (Brigade Mobil) sudah diperiksa. Kita tunggu nanti di peradilan," kata Timur saat ditemui di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (3/3/2013).

Kendati demikian, dia enggan memberitahukan, berapa orang anggotanya yang sudah menjalani pemeriksaan terkait dengan video kekerasan Densus 88 itu. Dia malah meminta, semua pihak untuk bersabar menunggu hasil dari pemeriksaan yang terus dilakukan.

"Tunggu saja, yang ada di Sulawesi Tengah ya. Kita tunggu ya hasilnya. Saya kira sudah diproses," kilahnya.

Selain itu, dia juga enggan mengatakan, sanksi apa yang pantas untuk anggota Densus 88 yang telah terbukti melakukan kekerasan terhadap beberapa orang si Sulteng. "Ya semua nanti peradilan nanti yang menentukan," katanya.

Sebelumnya, sebuah video yang menggambarkan Detasemen Khusus (Densus) 88 menyiksa beberapa orang yang diduga tertuduh teroris beredar di dunia maya. Video berdurasi 13 menit itu diunggah ke situs Youtube berjudul 'Video kekejaman Densus 88".

Dalam video tersebut, digambarkan penyiksaan terhadap orang yang disangka teroris. Rekaman itu menunjukkan sikap para anggota Densus 88 yang kejam menindas terduga teroris.

Video itu, diduga memiliki kesamaan dengan video yang diceritakan dan digambarkan oleh PP Muhammadiyah ketika menyerahkan video kekerasan aparat kepada Mabes Polri.

Dalam video itu digambarkan sekitar empat orang pria dalam kondisi tak berdaya karena tangannya terikat ke belakang. Dalam kondisi bertelanjang dada, mereka dalam posisi tengkurap di tanah.

Mereka tampak sedang diinterogasi oleh Densus 88. Beberapa dialog juga terdengar dalam video tersebut.

"Mana yang punya rumah?" ujar salah satu petugas. "Yang punya rumah yang tua-tua itu. Sudah pergi," jawab si pemuda yang bibirnya tampak mengeluarkan darah.

Dalam video, tampak juga seorang pria yang sudah tertembak kaki kanannya. Darah segar terlihat membasahi celana yang dikenakannya. "Wiwin mati. Di dalam rumah ada dua yang mati," ujar petugas.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1047 seconds (0.1#10.140)