Marzuki: Kasus Anas sudah terseret ke ranah politik
A
A
A
Sindonews.com - Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan, permasalahan hukum yang menimpa mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum telah dipelesetkan seolah-olah menjadi persoalan politik.
Padahal menurut anggota DPR ini, kasus Anas yang terjerat kasus Hambalang, murni persoalan hukum.
"Seolah-olah kasus Mas Anas kasus politik, seolah-olah kasus Anas ada skenario penyingkiran. Ada hal-hal yang menurut kami salah paham. Ini persoalan hukum, diplesetkan informasi, seolah-olah masalah politik," ujar Marzuki usai acara diskusi di Perpustakaan UI, Depok, Kamis (28/2/2013).
Marzuki menegaskan, yang terjadi pada Anas adalah murni sebuah kasus hukum, namun ada pihak-pihak yang memelesetkannya seolah merupakan suatu hal yang bersifat politis.
"Ada yang bilang seolah masalah politislah, seolah ada skenariolah. Ini masalah hukum yang menimpa Anas," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Marzuki juga mengatakan, Partai Demokrat tengah berusaha melakukan rekonsiliasi dan pembenahan di partai pasca mundurnya Anas.
"Kita menata dulu puing-puing (di Partai Demokrat) yang terpecah karena kesalahpahaman ini, kita bicara dulu saat ini, kader masih terpecah-pecah. Kita satukan dulu. Kita cinta terhadap partai, cinta terhadap negara," pungkasnya.
Padahal menurut anggota DPR ini, kasus Anas yang terjerat kasus Hambalang, murni persoalan hukum.
"Seolah-olah kasus Mas Anas kasus politik, seolah-olah kasus Anas ada skenario penyingkiran. Ada hal-hal yang menurut kami salah paham. Ini persoalan hukum, diplesetkan informasi, seolah-olah masalah politik," ujar Marzuki usai acara diskusi di Perpustakaan UI, Depok, Kamis (28/2/2013).
Marzuki menegaskan, yang terjadi pada Anas adalah murni sebuah kasus hukum, namun ada pihak-pihak yang memelesetkannya seolah merupakan suatu hal yang bersifat politis.
"Ada yang bilang seolah masalah politislah, seolah ada skenariolah. Ini masalah hukum yang menimpa Anas," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Marzuki juga mengatakan, Partai Demokrat tengah berusaha melakukan rekonsiliasi dan pembenahan di partai pasca mundurnya Anas.
"Kita menata dulu puing-puing (di Partai Demokrat) yang terpecah karena kesalahpahaman ini, kita bicara dulu saat ini, kader masih terpecah-pecah. Kita satukan dulu. Kita cinta terhadap partai, cinta terhadap negara," pungkasnya.
(maf)