Ketua Majelis Syuro PKS target KPK
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengembangkan dugaan suap izin kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian menyeret mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq.
Setelah memeriksa Menteri Pertanian (Mentan) Suswono, lembaga antikorupsi itu kemungkinan akan memanggil Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin.
"Ya kalau diperlukan akan kami panggil," tegas Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas di kantor KPK Jalan HR Rasuna, Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (20/2/2013).
Namun, sejauh ini Busyro belum mengetahui apakah penyidikan kasus itu membutuhkan keterangan Hilmi atau tidak.
Nama Hilmi Aminuddin pertama kali mencuat setelah dibeberkan Yusuf Supendi, anggota Majelis Syuro PKS periode 2000-2005 yang dipecat. Menurut Yusuf, Hilmi, Anis, dan Luthfi merupakan tiga sejoli yang tak bisa dipisahkan.
Kaki tangan Hilmi dalam bekerja adalah anaknya, Ridwan alias Iwan. Kata Yusuf, Iwan merupakan makelar sapi yang memuluskan perusahaan pengimpor sapi agar mendapatkan izin.
Iwan mendapat fee Rp5.000 per kilogram. Kata Yusuf, Iwan kerap berhubungan langsung dengan Mentan Suswono. Sang menterilah yang kemudian mengatur keluarnya izin-izin itu.
Ridwan Hakim alias Iwan memang banyak disebut-sebut terlibat dalam perkara itu. Iwan ditengarai mendapat perintah dari Hilmi untuk berkoordinasi dengan Luthfi dalam menangani bisnis importasi daging dan depo karantina di beberapa balai besar karantina pertanian di Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Belawan.
Luthfi berperan mengoordinasi eksekusi berbagai proyek di Kementerian Pertanian, baik yang berasal dari APBN maupun non-APBN.
Luthfi disinyalir ikut cawe-cawe dalam penyusunan personalia di Kementerian Pertanian, terutama pejabat di eselon I (sekjen, dirjen, dan kepala Badan), eselon II (direktur, kepala biro, kepala pusat), eselon III (kabag, kasubdit), hingga eselon IV (kasubag, kasi). Untuk urusan ini, kabarnya Luthfi dibantu Sekretaris Menteri Pertanian, Baran Wirawan.
Dengan begitu, Luthfi dan Iwan bisa leluasa memainkan jatah izin impor sapi kepada para importir. Untuk urusan berhubungan dengan para importir, Iwan diduga berhubungan dengan seorang pengusaha bernama Sengman Tjahya dan Elizabeth Liman, Direktur Utama PT Indoguna Utama.
Sengman sendiri dikabarkan merupakan orang dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Setelah memeriksa Menteri Pertanian (Mentan) Suswono, lembaga antikorupsi itu kemungkinan akan memanggil Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin.
"Ya kalau diperlukan akan kami panggil," tegas Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas di kantor KPK Jalan HR Rasuna, Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (20/2/2013).
Namun, sejauh ini Busyro belum mengetahui apakah penyidikan kasus itu membutuhkan keterangan Hilmi atau tidak.
Nama Hilmi Aminuddin pertama kali mencuat setelah dibeberkan Yusuf Supendi, anggota Majelis Syuro PKS periode 2000-2005 yang dipecat. Menurut Yusuf, Hilmi, Anis, dan Luthfi merupakan tiga sejoli yang tak bisa dipisahkan.
Kaki tangan Hilmi dalam bekerja adalah anaknya, Ridwan alias Iwan. Kata Yusuf, Iwan merupakan makelar sapi yang memuluskan perusahaan pengimpor sapi agar mendapatkan izin.
Iwan mendapat fee Rp5.000 per kilogram. Kata Yusuf, Iwan kerap berhubungan langsung dengan Mentan Suswono. Sang menterilah yang kemudian mengatur keluarnya izin-izin itu.
Ridwan Hakim alias Iwan memang banyak disebut-sebut terlibat dalam perkara itu. Iwan ditengarai mendapat perintah dari Hilmi untuk berkoordinasi dengan Luthfi dalam menangani bisnis importasi daging dan depo karantina di beberapa balai besar karantina pertanian di Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Belawan.
Luthfi berperan mengoordinasi eksekusi berbagai proyek di Kementerian Pertanian, baik yang berasal dari APBN maupun non-APBN.
Luthfi disinyalir ikut cawe-cawe dalam penyusunan personalia di Kementerian Pertanian, terutama pejabat di eselon I (sekjen, dirjen, dan kepala Badan), eselon II (direktur, kepala biro, kepala pusat), eselon III (kabag, kasubdit), hingga eselon IV (kasubag, kasi). Untuk urusan ini, kabarnya Luthfi dibantu Sekretaris Menteri Pertanian, Baran Wirawan.
Dengan begitu, Luthfi dan Iwan bisa leluasa memainkan jatah izin impor sapi kepada para importir. Untuk urusan berhubungan dengan para importir, Iwan diduga berhubungan dengan seorang pengusaha bernama Sengman Tjahya dan Elizabeth Liman, Direktur Utama PT Indoguna Utama.
Sengman sendiri dikabarkan merupakan orang dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
(lns)