Survei LSJ: Hanura salip NasDem

Selasa, 19 Februari 2013 - 12:36 WIB
Survei LSJ: Hanura salip NasDem
Survei LSJ: Hanura salip NasDem
A A A
Sindonews.com - Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis hasil survei terbarunya terkait elektabilitas partai politik menempatkan Hanura di rangking kelima mengejar Partai Demokrat. Jika pada survei sebelumnya Partai Hanura selalu menempati urutan paling belakang, pelan tapi pasti mulai merangkak naik.

"Partai Hanura tempaknya mendapat 'durian runtuh' atas gonjang ganjing yang menerapa partai Demokrat dan PKS," ujar peneliti LSJ Igor Dirgantara saat konfrensi pers di Jakarta, Selasa (19/2/2013).

Menurutnya, keluarnya politisi Hanura Akbar Faisal yang pindah kepartai NasDem tidak mempengaruhi elektablitas partai besutan Wiranto ini. Sikap dingin segenap jajaran Partai Hanura menanggapi keluarnya Akbar, lanjutnya, membuat para simpatisan Partai Hanura tetap optimis terhadap masa depan partainya.

"Keluarnya Akbar Faisal tidak berpengaruh terhadap elektabilitas Partai Hanura," imbuhnya.

Ia menilai, Partai Hanura mempunyai peluang menjadi partai alternatif bagi masyarakat yang sudah jengah terhadap partai yang kadernya banyak tersangkut korupsi. "Sebanyak 5,8 persen mengaku akan memilih Hanura jika pemilu dilaksanakan hari ini," kata dia.

Dari hasil survei yang dilakukan, elektabilitas Partai Golkar sebesar 18,5 persen dan diikuti PDI Perjuangan sebesar 16,5 persen. Di posisi ketiga diisi Partai Gerindra dengan elektabilitas 10,3 persen.

Sementara, Partai Demokrat sebagai partai pemenang pemilu dua kali terus mengalami penurun dengan perolehan angka 6,9 persen. Sedangkan, Partai Hanura mengalami peningkatan signifikan 5,8 persen dan menyalip elektabilitas Partai Nasdem dengan besaran 4,5 persen.

Sementara partai-partai Islam, seperti PKS berada di angka 2,6 persen, PAN 2,5 persen, PPP 2,4 persen, dan PKB 1,8 persen.

Survei LSJ dilakukan pada 9 Februari-15 Februari 2013 di 33 propinsi dengan mengambil sampel sebanyak 1225. Margin of error plus minus 2,8 persen dan level of confidence 95 persen. Populasi dari jajak pendapat adalah seluruh penduduk Indonesia yang telah memiliki hak pilih. Pengumpulan data dilakukan dengan metode teknik wawancara dengan responden berpedoman pada kuesioner.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6471 seconds (0.1#10.140)