Ulil Abshar: Di Demokrat hanya ada kubu SBY
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Divisi Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla menegaskan, di internal Partai Demokrat hanya ada satu kubu.
Sedangkan kubu yang diakui, hanya kubu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang merupakan Ketua Majelis Tinggi sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.
"Menurut saya, saat ini Partai Demokrat hanya ada kubu Pak SBY," ujar Ulil Abshar Abdalla saat jumpa pers tentang Pemulihan Partai Demokrat, di daerah Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2013).
Menurut Ulil, tidak adanya kubu, hal itu terbukti dengan adanya seluruh kader Partai Demokrat menandatangani pakta integritas.
"Ya, 33 DPD (Dewan Pimpinan Daerah) sudah tanda tangan semua, DPC (Dewan Pimpinan Cabang) juga, semua pengurus sudah. Anggota Fraksi Partai Demokrat sudah meneken. Artinya, semua pihak sudah loyal pada SBY," imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, momen penandatanganan pakta integritas oleh seluruh kader Partai Demokrat, harus digunakan SBY untuk memunculkan figur baru. "Karena sudah tidak ada kemungkinan untuk dilawan," pungkasnya.
Sedangkan kubu yang diakui, hanya kubu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang merupakan Ketua Majelis Tinggi sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.
"Menurut saya, saat ini Partai Demokrat hanya ada kubu Pak SBY," ujar Ulil Abshar Abdalla saat jumpa pers tentang Pemulihan Partai Demokrat, di daerah Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2013).
Menurut Ulil, tidak adanya kubu, hal itu terbukti dengan adanya seluruh kader Partai Demokrat menandatangani pakta integritas.
"Ya, 33 DPD (Dewan Pimpinan Daerah) sudah tanda tangan semua, DPC (Dewan Pimpinan Cabang) juga, semua pengurus sudah. Anggota Fraksi Partai Demokrat sudah meneken. Artinya, semua pihak sudah loyal pada SBY," imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, momen penandatanganan pakta integritas oleh seluruh kader Partai Demokrat, harus digunakan SBY untuk memunculkan figur baru. "Karena sudah tidak ada kemungkinan untuk dilawan," pungkasnya.
(maf)