KPU diminta waspadai parpol berkedok pendidikan politik
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) meminta, Komisi Pemilihan Umum (KPU) waspadai keterlibatan anak dalam kampanye partai politik (Parpol) berkedok pendidikan politik.
Ketua Dewan Pembina Komnas PA Seto Mulyadi menerangkan, selama ini parpol mengklaim keterlibatan anak-anak dalam proses kampanye merupakan bagian dari pendidikan politik sejak dini.
"Kalau ditanya soal keterlibatan anak. Banyak yang bilang ini pendidikan politik, ini harus bisa dipisahkan. Pendidikannya di mana saat kampanye itu," kata pria yang disapa Kak Seto ini saat berbincang dengan komisioner KPU di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2013).
Menurutnya, cara pendidikan politik yang baik bagi anak bukan dengan cara mengikutsertakannya dalam proses kampanye, melainkan dengan metode dan modul yang sesuai dengan usia anak tersebut.
"Kita umpamakan anak kecil mendapat pendidikan olahraga, tetapi di pendidikan itu dia disuruh angkat barbel, tidak seimbang. Begitu pun juga dengan kampanye, itu bukan pendidikan politik untuk mereka," terangnya.
Maka itu, katanya, agar tidak ada lagi kampanye parpol yang melibatkan anak-anak dan berkedok sebagai pendidikan politik, Komnas PA pun mendorong KPU untuk bisa menyelaraskan imbaun tersebut kepada partai.
"Itu yang perlu diluruskan. Kita bersinergi dengan KPU, karena memang banyak alasan orang mengajak anak kampanye, misal dengan alasan tidak ada yang jaga atau dengan dalih pendidikan politik. Kalau memang itu situasinya buatkan tempat bermain walaupun dengan pendidikan politik yang sesuai dengan anak," pungkasnya.
Ketua Dewan Pembina Komnas PA Seto Mulyadi menerangkan, selama ini parpol mengklaim keterlibatan anak-anak dalam proses kampanye merupakan bagian dari pendidikan politik sejak dini.
"Kalau ditanya soal keterlibatan anak. Banyak yang bilang ini pendidikan politik, ini harus bisa dipisahkan. Pendidikannya di mana saat kampanye itu," kata pria yang disapa Kak Seto ini saat berbincang dengan komisioner KPU di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2013).
Menurutnya, cara pendidikan politik yang baik bagi anak bukan dengan cara mengikutsertakannya dalam proses kampanye, melainkan dengan metode dan modul yang sesuai dengan usia anak tersebut.
"Kita umpamakan anak kecil mendapat pendidikan olahraga, tetapi di pendidikan itu dia disuruh angkat barbel, tidak seimbang. Begitu pun juga dengan kampanye, itu bukan pendidikan politik untuk mereka," terangnya.
Maka itu, katanya, agar tidak ada lagi kampanye parpol yang melibatkan anak-anak dan berkedok sebagai pendidikan politik, Komnas PA pun mendorong KPU untuk bisa menyelaraskan imbaun tersebut kepada partai.
"Itu yang perlu diluruskan. Kita bersinergi dengan KPU, karena memang banyak alasan orang mengajak anak kampanye, misal dengan alasan tidak ada yang jaga atau dengan dalih pendidikan politik. Kalau memang itu situasinya buatkan tempat bermain walaupun dengan pendidikan politik yang sesuai dengan anak," pungkasnya.
(mhd)