PKB: Kaum minoritas tak mau memilih kami
A
A
A
Sindonews.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengakui, jika sebagai partai Islam, mereka sulit mendapatkan suara kaum minoritas dalam setiap pemilihan umum (Pemilu).
Menurut Ketua Fraksi PKB MPR, Lukman Edi, sejak dideklarasikan partai Islam terbuka, PKB masih sulit mendapatkan suara dari kaum minoritas.
"Ada fakta menarik setelah reformasi, Gus Dur bersama kami merekrut orang-orang terbuka. Kemudian merekrut agama selain Islam. Awalnya ada protes, tetapi Gus Dur menjelaskan demokrasi tidah hanya mayoritas, tetapi juga untuk minoritas, termasuk masalah suara," jelas Lukman dalam diskusi Aktual Forum bertema Quo Vodis Parpol Islam dalam Arus Demokrasi Liberal, di Dapur Selera, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (10/2/2013).
Kendati sejak awal untuk mendapatkan suara dari kaum minoritas, tetapi nyatanya hingga saat ini mereka sulit mendapatkan hal itu dalam beberapa Pemilu yang telah mereka ikuti.
"Tetapi ada problemnya yang hari ini kami rasakan, karena kami tidak pernah merasakan dari keterbukaan itu. Karena orang minoritas tidak mau memilih PKB," terangnya.
Dia pun mengakui, hingga saat ini suara PKB masih berasal dari masyarakat Nadhlatul Ulama (NU), bukan dari kaum minoritas seperti yang mereka harapkan sejak mendeklarasikan sebagai partai terbuka.
"Karena trade market kita tidak berubah tetap NU. Dan memang hingga saat ini kaum minoritas sulit untuk kita dapatkan," lanjut dia.
Untuk itu, mereka pun berupaya agar bisa mendapatkan suara dari luar masyarakat NU, salah satunya ialah dengan menggaet raja dangdut Rhoma Irama.
"Salah satunya dengan Rhoma Irama. Tetapi kita sadar, kami masih suara-suara dari bawah, seperti pondok, dan lainnya," pungkasnya.
Menurut Ketua Fraksi PKB MPR, Lukman Edi, sejak dideklarasikan partai Islam terbuka, PKB masih sulit mendapatkan suara dari kaum minoritas.
"Ada fakta menarik setelah reformasi, Gus Dur bersama kami merekrut orang-orang terbuka. Kemudian merekrut agama selain Islam. Awalnya ada protes, tetapi Gus Dur menjelaskan demokrasi tidah hanya mayoritas, tetapi juga untuk minoritas, termasuk masalah suara," jelas Lukman dalam diskusi Aktual Forum bertema Quo Vodis Parpol Islam dalam Arus Demokrasi Liberal, di Dapur Selera, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (10/2/2013).
Kendati sejak awal untuk mendapatkan suara dari kaum minoritas, tetapi nyatanya hingga saat ini mereka sulit mendapatkan hal itu dalam beberapa Pemilu yang telah mereka ikuti.
"Tetapi ada problemnya yang hari ini kami rasakan, karena kami tidak pernah merasakan dari keterbukaan itu. Karena orang minoritas tidak mau memilih PKB," terangnya.
Dia pun mengakui, hingga saat ini suara PKB masih berasal dari masyarakat Nadhlatul Ulama (NU), bukan dari kaum minoritas seperti yang mereka harapkan sejak mendeklarasikan sebagai partai terbuka.
"Karena trade market kita tidak berubah tetap NU. Dan memang hingga saat ini kaum minoritas sulit untuk kita dapatkan," lanjut dia.
Untuk itu, mereka pun berupaya agar bisa mendapatkan suara dari luar masyarakat NU, salah satunya ialah dengan menggaet raja dangdut Rhoma Irama.
"Salah satunya dengan Rhoma Irama. Tetapi kita sadar, kami masih suara-suara dari bawah, seperti pondok, dan lainnya," pungkasnya.
(rsa)