Demokrat tak akan cegah PKS keluar dari Setgab
A
A
A
Sindonews.com - Partai Demokrat tidak bisa menghalangi keinginan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang ingin keluar dari Sekretariat Gabungan (Setgab) menyusul terseretnya mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam kasus dugaan suap impor daging sapi.
Menurut politikus Partai Demokrat Achsanul Qosasi, pihaknya pasrah sepenuhnya kepada PKS untuk mengambil langkah politik selanjutnya. "Demokrat tidak punya hak mencegah," ujar Achsanul melalui pesan singkatnya, Jumat (1/2/2013).
"Koalisi kan bukan paksaan, tapi kesadaran, kesamaan visi dalam parlemen dan pemerintahan, jadi ya terserah PKS," sambungnya.
Lebih lanjut Achsanul mengatakan, jika PKS benar-benar berani keluar dari Setgab, tentu saja sudah melalui kalkulasi secara serius. "Saya rasa PKS punya pertimbangan politik yang sudah dipikirkan secara matang," imbuhnya.
Terlepas dari rencana keluar itu, anggota Komisi XI DPR RI ini mengaku sangat berempati atas prahara yang menimpa PKS. Menurutnya, kader PKS dikenal militan, sehingga Achsanul yakin PKS bisa segera menyelesaikan masalahnya dengan baik.
Sebelumnya, Presiden PKS Anis Matta mengakui, sudah ada usulan untuk keluar dari Setgab, bahkan suara-suara itu diakuinya cukup lantang disampaikan kepada partai.
"Memang sudah ada suara-suara ke arah sana," jelas Anis dalam pidato politiknya di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang No 82, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (1/2/2013)
Meski sudah ada usulan, namun Anis menjelaskan, PKS belum bisa memutuskan langkah tersebut apakah akan keluar dari Setgab atau tidak. Bahkan, ada yang meminta agar menteri asal PKS untuk mengundurkan diri dari kursi jabatannya itu.
"Dukungan untuk koalisis ini belum akan ditetapkan apa yang akan diambil, walaupun, banyak usulan dari pengurus menarik menteri setelah kejadian ini," tandasnya
Menurut politikus Partai Demokrat Achsanul Qosasi, pihaknya pasrah sepenuhnya kepada PKS untuk mengambil langkah politik selanjutnya. "Demokrat tidak punya hak mencegah," ujar Achsanul melalui pesan singkatnya, Jumat (1/2/2013).
"Koalisi kan bukan paksaan, tapi kesadaran, kesamaan visi dalam parlemen dan pemerintahan, jadi ya terserah PKS," sambungnya.
Lebih lanjut Achsanul mengatakan, jika PKS benar-benar berani keluar dari Setgab, tentu saja sudah melalui kalkulasi secara serius. "Saya rasa PKS punya pertimbangan politik yang sudah dipikirkan secara matang," imbuhnya.
Terlepas dari rencana keluar itu, anggota Komisi XI DPR RI ini mengaku sangat berempati atas prahara yang menimpa PKS. Menurutnya, kader PKS dikenal militan, sehingga Achsanul yakin PKS bisa segera menyelesaikan masalahnya dengan baik.
Sebelumnya, Presiden PKS Anis Matta mengakui, sudah ada usulan untuk keluar dari Setgab, bahkan suara-suara itu diakuinya cukup lantang disampaikan kepada partai.
"Memang sudah ada suara-suara ke arah sana," jelas Anis dalam pidato politiknya di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang No 82, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (1/2/2013)
Meski sudah ada usulan, namun Anis menjelaskan, PKS belum bisa memutuskan langkah tersebut apakah akan keluar dari Setgab atau tidak. Bahkan, ada yang meminta agar menteri asal PKS untuk mengundurkan diri dari kursi jabatannya itu.
"Dukungan untuk koalisis ini belum akan ditetapkan apa yang akan diambil, walaupun, banyak usulan dari pengurus menarik menteri setelah kejadian ini," tandasnya
(lns)