BNP2TKI bantah bertindak kasar kepada TKI
A
A
A
Sindonews.com - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) membantah petugasnya mengkasari TKI pada saat pendataan kepulangan.
Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat mengatakan, berdasarkan Permenakertrans No 16/2012 tentang tata cara kepulangan TKI secara Mandiri ke daerah asal, itu ada prosedurnya. Bahwa sebelum pulang, TKI harus didata di kantor perwakilan di negara penempatan.
Namun sesudah turun dari pesawat di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), para TKI itu semestinya juga didata lagi di konter khusus kepulangan.
Jumhur menyatakan, ketika didata di bandara dia menjamin tidak ada satupun petugasnya yang memaksa atau berlaku kasar kepada TKI agar mau digiring di konter pendataan. Pihaknya menyatakan, petugas meminta agar TKI mau didata karena jika ada masalah majikan yang tidak membayar gaji atau berlaku kasar maka akan cepat ditindaklanjuti.
“Kami sudah melaporkan hal ini ke menteri bahwa ada TKI yang tidak mau didata,” katanya usai inspeksi mendadak di terminal 2D Bandara Soetta, Tangerang, Minggu (27/1/2013).
Sidak kemarin terkait dengan kesaksian Financial Planner Ligwina Hananto yang membuat ramai media sosial twitter. Dalam akunnya @mrshananto dia menyatakan pada Jumat 25 Januari 2013, ketika dia baru kembali berlibur dari Amerika bersama suaminya dengan menumpang pesawat Cathay Pasific.
Pesawat ini transit di Hongkong dan mendarat pukul 21.00 WIB di bandara. Sambil menunggu bagasi Ligwina mengobrol dengan tiga orang TKI yang baru balik kerja dari Taiwan, dua orang perempuan dan satu orang lelaki. Mereka bersal dari Indramayu. Selesai mengambil bagasi mereka berjalan bersama untuk keluar bandara menuju pemeriksaan Bea dan Cukai.
Tanpa diduga seorang petugas BNP2TKI menarik jaket TKI pria dan meminta bapak itu ikut petugas dan mengikuti aturan melapor dulu. Ligwina yang melihat perlakuan semena-mena petugas itu didepan matanya, langsung berteriak pada TKI yang ditarik petugas itu untuk tidak mempedulikan ajakan petugas itu.
Teriakan Ligwina ini didengar banyak orang dan menarik perhatian semua orang. Ligwina berkata “Udah-udah langsung ke luar saja! Petugas itu akhirnya melepaskan pria itu pergi bersama kedua orang TKI perempuan lainnya. Padahal sesuai peraturan baru, semua TKI bebas keluar tanpa harus melalui pintu TKI.
Jumhur menyatakan, pendataan ini penting karena 90 persen TKI masih ingin didata di Gedung Pendataan Kepulangan (GPK) Selapajang lalu diantar hingga ke kampung halamannya dengan angkutan kepulangan tanpa biaya apapun.
Akan tetapi, dia mengakui, mungkin memang masih banyak orang yang tidak paham akan ketentuan permenakertrans tersebut sehingga sampai terjadi kasus jumat lalu tersebut. Solusi yang akan diberikan ialah, ucap Jumhur, petugas BNP2TKI tetap akan siaga di konter pendataan dan akan melayani TKI mana saja yang ingin menikmati fasilitas pemulangan yang disediakan BNP2TKI tersebut.
Koordinator Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta Ramli Taher menjelaskan, berdasarkan laporan anak buahnya, ketiga TKI itu setelah dicap paspornya di imigrasi maka petugas mengarahkan untuk mengambil tas di jalur pengambilan barang.
Mereka lalu ditanya apakah ada yang menjemput atau tidak. Kalau tidak dijemput maka TKI ini dipersilahkan didata dulu di konter. Akan tetapi pada saat itu Ligwina langsung berteriak menyuruh ketiga TKI ini langsung keluar saja tanpa didata.
“Berita yang berkembang bahwa kami main kasar itu tidak benar. Prinsipnya kami tidak memaksa namun mengarahkan saja,” jelasnya.
Dia menegaskn, jika memang kejadiannya seperti yang diutarakan Ligwina dia siap dimutasi ataupun dipecat secara tidak hormat. Ramli menyatakan, jumlah TKI yang pulang setiap hari ada 500 orang, 80 persen diantaranya dari Timur Tengah. Dia mengaku, TKI yang selalu berkoordinasi dengan BNP2TKI untuk didata dan dipulangkan dengan angkutan berasal dari Timur Tengah.
Salah satu TKI yang berhasil diwawancarai kemarin ialah Muntik (35). Muntik yang sudah enam tahun bekerja di Arab Saudi menyatakan memilih untuk pulang menggunakan angkutan umum yang disediakan BNP2TKI karena bersedia mengantarnya sampai rumahnya di Surabaya.
“Saya takut pulang sendiri. Keluarga pun tidak ada yang menjemput. Saya pulang bareng dengan teman-teman pake travel BNP2TKI,” jelasnya.
Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat mengatakan, berdasarkan Permenakertrans No 16/2012 tentang tata cara kepulangan TKI secara Mandiri ke daerah asal, itu ada prosedurnya. Bahwa sebelum pulang, TKI harus didata di kantor perwakilan di negara penempatan.
Namun sesudah turun dari pesawat di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), para TKI itu semestinya juga didata lagi di konter khusus kepulangan.
Jumhur menyatakan, ketika didata di bandara dia menjamin tidak ada satupun petugasnya yang memaksa atau berlaku kasar kepada TKI agar mau digiring di konter pendataan. Pihaknya menyatakan, petugas meminta agar TKI mau didata karena jika ada masalah majikan yang tidak membayar gaji atau berlaku kasar maka akan cepat ditindaklanjuti.
“Kami sudah melaporkan hal ini ke menteri bahwa ada TKI yang tidak mau didata,” katanya usai inspeksi mendadak di terminal 2D Bandara Soetta, Tangerang, Minggu (27/1/2013).
Sidak kemarin terkait dengan kesaksian Financial Planner Ligwina Hananto yang membuat ramai media sosial twitter. Dalam akunnya @mrshananto dia menyatakan pada Jumat 25 Januari 2013, ketika dia baru kembali berlibur dari Amerika bersama suaminya dengan menumpang pesawat Cathay Pasific.
Pesawat ini transit di Hongkong dan mendarat pukul 21.00 WIB di bandara. Sambil menunggu bagasi Ligwina mengobrol dengan tiga orang TKI yang baru balik kerja dari Taiwan, dua orang perempuan dan satu orang lelaki. Mereka bersal dari Indramayu. Selesai mengambil bagasi mereka berjalan bersama untuk keluar bandara menuju pemeriksaan Bea dan Cukai.
Tanpa diduga seorang petugas BNP2TKI menarik jaket TKI pria dan meminta bapak itu ikut petugas dan mengikuti aturan melapor dulu. Ligwina yang melihat perlakuan semena-mena petugas itu didepan matanya, langsung berteriak pada TKI yang ditarik petugas itu untuk tidak mempedulikan ajakan petugas itu.
Teriakan Ligwina ini didengar banyak orang dan menarik perhatian semua orang. Ligwina berkata “Udah-udah langsung ke luar saja! Petugas itu akhirnya melepaskan pria itu pergi bersama kedua orang TKI perempuan lainnya. Padahal sesuai peraturan baru, semua TKI bebas keluar tanpa harus melalui pintu TKI.
Jumhur menyatakan, pendataan ini penting karena 90 persen TKI masih ingin didata di Gedung Pendataan Kepulangan (GPK) Selapajang lalu diantar hingga ke kampung halamannya dengan angkutan kepulangan tanpa biaya apapun.
Akan tetapi, dia mengakui, mungkin memang masih banyak orang yang tidak paham akan ketentuan permenakertrans tersebut sehingga sampai terjadi kasus jumat lalu tersebut. Solusi yang akan diberikan ialah, ucap Jumhur, petugas BNP2TKI tetap akan siaga di konter pendataan dan akan melayani TKI mana saja yang ingin menikmati fasilitas pemulangan yang disediakan BNP2TKI tersebut.
Koordinator Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta Ramli Taher menjelaskan, berdasarkan laporan anak buahnya, ketiga TKI itu setelah dicap paspornya di imigrasi maka petugas mengarahkan untuk mengambil tas di jalur pengambilan barang.
Mereka lalu ditanya apakah ada yang menjemput atau tidak. Kalau tidak dijemput maka TKI ini dipersilahkan didata dulu di konter. Akan tetapi pada saat itu Ligwina langsung berteriak menyuruh ketiga TKI ini langsung keluar saja tanpa didata.
“Berita yang berkembang bahwa kami main kasar itu tidak benar. Prinsipnya kami tidak memaksa namun mengarahkan saja,” jelasnya.
Dia menegaskn, jika memang kejadiannya seperti yang diutarakan Ligwina dia siap dimutasi ataupun dipecat secara tidak hormat. Ramli menyatakan, jumlah TKI yang pulang setiap hari ada 500 orang, 80 persen diantaranya dari Timur Tengah. Dia mengaku, TKI yang selalu berkoordinasi dengan BNP2TKI untuk didata dan dipulangkan dengan angkutan berasal dari Timur Tengah.
Salah satu TKI yang berhasil diwawancarai kemarin ialah Muntik (35). Muntik yang sudah enam tahun bekerja di Arab Saudi menyatakan memilih untuk pulang menggunakan angkutan umum yang disediakan BNP2TKI karena bersedia mengantarnya sampai rumahnya di Surabaya.
“Saya takut pulang sendiri. Keluarga pun tidak ada yang menjemput. Saya pulang bareng dengan teman-teman pake travel BNP2TKI,” jelasnya.
(maf)