KPK diminta segera telusuri pengakuan Choel
A
A
A
Sindonews.com- Adik mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alfian Mallarangeng, Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel mengakui telah menerima sejumlah uang dari mantan Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Kemenpora, Deddy Kusdinar (DK). Komisi III menilai pengakuan tersebut merupakan salah satu bukti yang bisa digunakan untuk lebih mendalami kasus Hambalang.
"Pengakuan ini berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Dedy pada pemeriksaan sebelumnya, namun sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Nazaruddin. Bagaimanapun harus diakui bahwa sekali lagi Nazar benar soal ini," ujar anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Alhabsy kepada Sindonews, Sabtu (26/1/2013).
Politikus PKS ini mengatakan, pengakuan Choel semakin membuka tabir mengapa PPATK selama ini kesulitan melacak aliran dana Hambalang, karena ternyata dana itu cash on delivery. "Saya yakin KPK sudah memiliki tekhnik tersendiri untuk mengungkap fakta dengan alat buktinya," ucapnya.
Oleh karena itu, kata Aboe Bakar, KPK harus terus mengembangkan kasus ini, jangan sampai hanya berhenti pada level operator saja karena mereka hanya pion. Menurutnya, KPK harus mengungkap desain maker dari proyek Hambalang.
"Kan nggak mudah mengubah proyek pembangunan sekolah menjadi sport centre. Yang semula anggarannya hanya dua ratusan menjadi lebih dari dua triliun," tegasnya.
Sebelumnya, Choel mengaku pada saat perayaan ulang tahun (ultah) dirinya di 2010 menerima sejumlah uang dari Deddy Kusdinar (DK). Uang itu diserahkan Deddy pada saat menghadiri ulang tahun Choel di rumahnya.
"Saya juga jelaskan saudara Deddy pernah datang ke rumah saya, saat saya ultah pada 28 Agustus 2010. Ya saat itu saya ultah Yang bertepatan dengan ultah putri saya. Hari Sabtu saya ingat saudara Deddy datang, dia menitipkan sesuatu yang saya anggap itu adalah sebagai hadiah ultah. Yang kemudian saya sadari bahwa Jumlahnya cukup besar. Saya udah laporkan tadi dengan baik ke KPK," kata Direktur Eksekutif FOX Indonesia ini di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (25/1/2013).
"Pengakuan ini berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Dedy pada pemeriksaan sebelumnya, namun sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Nazaruddin. Bagaimanapun harus diakui bahwa sekali lagi Nazar benar soal ini," ujar anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Alhabsy kepada Sindonews, Sabtu (26/1/2013).
Politikus PKS ini mengatakan, pengakuan Choel semakin membuka tabir mengapa PPATK selama ini kesulitan melacak aliran dana Hambalang, karena ternyata dana itu cash on delivery. "Saya yakin KPK sudah memiliki tekhnik tersendiri untuk mengungkap fakta dengan alat buktinya," ucapnya.
Oleh karena itu, kata Aboe Bakar, KPK harus terus mengembangkan kasus ini, jangan sampai hanya berhenti pada level operator saja karena mereka hanya pion. Menurutnya, KPK harus mengungkap desain maker dari proyek Hambalang.
"Kan nggak mudah mengubah proyek pembangunan sekolah menjadi sport centre. Yang semula anggarannya hanya dua ratusan menjadi lebih dari dua triliun," tegasnya.
Sebelumnya, Choel mengaku pada saat perayaan ulang tahun (ultah) dirinya di 2010 menerima sejumlah uang dari Deddy Kusdinar (DK). Uang itu diserahkan Deddy pada saat menghadiri ulang tahun Choel di rumahnya.
"Saya juga jelaskan saudara Deddy pernah datang ke rumah saya, saat saya ultah pada 28 Agustus 2010. Ya saat itu saya ultah Yang bertepatan dengan ultah putri saya. Hari Sabtu saya ingat saudara Deddy datang, dia menitipkan sesuatu yang saya anggap itu adalah sebagai hadiah ultah. Yang kemudian saya sadari bahwa Jumlahnya cukup besar. Saya udah laporkan tadi dengan baik ke KPK," kata Direktur Eksekutif FOX Indonesia ini di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (25/1/2013).
(kri)