Pabrikan Jepang terus mendominasi

Selasa, 22 Januari 2013 - 09:34 WIB
Pabrikan Jepang terus mendominasi
Pabrikan Jepang terus mendominasi
A A A
Jumlah kelas ekonomi menengah yang semakin meningkat menciptakan peluang tersendiri bagi perkembangan industri automotif di Indonesia.

Kondisi tersebut tidak lain dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dalam negeri yang terus baik. Tak ayal, jika dua faktor itu menjadikan industri-industri automotif dunia semakin berambisi merebut pasar Indonesia.

Sejak 1976 hingga 2012, pasar industri automotif di Indonesia diramaikan dengan berbagai merek mobil dunia seperti Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Suzuki, Cheevrolet, Jeep, Ford, Jaguar, KIA, dan lainnya.

Tetapi dari semua merek automotif itu, dominasi pasar masih dikuasai produsen Jepang. Hingga 2012,merek automotif produksi Negara Matahari Terbit berjumlah 12 merek yang masuk di pasar dalam negeri.

Sementara, Eropa sebanyak 14, Amerika Serikat (AS) ada 5, Korea (2), Malaysia dan India ada satu merek, serta China berjumlah 4. Ketua 1 Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D Sugiarto mengatakan, merek-merek yang diproduksi Jepang dikatakan mendominasi pasar automotif di Indonesia daripada merek pabrikan Eropa karena pasar lokal (domestic market) yang membeli mobil-mobil Jepang berjumlah 1 juta lebih tahun lalu.

“Meski merek pabrikan Eropa lebih banyak dibanding Jepang, mobilmobil Eropa tidak banyak diminati masyarakat karena harganya mahal dan pengurusan administrasinya rumit. Jadi, 14 merek yang masuk bukan jaminan bisa mendongkrak pasar,” kata Jongkie saat konferensi pers di Jakarta, Kamis 17 Januari 2013.

Konsumen Indonesia dikenal lebih memperhitungkan soal harga ketimbang yang faktor lain. Setelah itu, persoalan bentuk dan fungsi mobil baru menjadi pertimbangan berikutnya sebelum membeli. Setelah itu mereka baru mempertimbangkan after sales dan resale value. Terbukti hanya 20.035 unit merekmerek pabrikan Eropa yang diminati pasar.

Sementara, merek Jepang yang diminati mencapai 1.064.000 unit tahun lalu. “Lihat saja merek pabrikan Jepang itu sangat mendominasi seperti Toyota, Daihatsu, Nissan, Mitsubishi, Suzuki, Honda, Isuzu, Hino, Mazda, UD Trucks, Lexus, dan Subaru,” lanjut pria yang juga menjabat sebagai President Director PT Hyundai Indonesia Motor itu.

Menurut catatan Gaikindo, merekmerek automotif Jepang tersebut dari tahun ke tahun selalu merajai pasar di Indonesia. Tetapi tahun lalu merupakan prestasi yang paling membanggakan karena 95,3% pasar mobil Tanah Air didominasi produk Jepang.

Segmen mobil yang paling banyak diminati pasar adalah mobil penumpang 4X2 seperti Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.Avanza menduduki peringkat pertama dari 10 mobil yang terlaris tahun lalu, dengan penjualan sebanyak 192.146 unit. Sedangkan,Xenia di posisi kedua,dengan angka penjualan 73.418 unit dan selanjutnya Toyota Kijang Innova sebanyak 71.685 unit.

Dari 10 peringkat mobil terlaris tahun lalu, semuanya merupakan merek pabrikan Jepang. Dengan demikian, diprediksi segmen mobil penumpang 4X2 pabrikan Jepang ini belum akan tergoyahkan sampai dua tahun ke depan.“Artinya, penjualan keduanya (Avanza dan Xenia) masih akan tetap tinggi. Bahkan, semua pabrikan mobil lain akan berlomba-lomba menciptakan mobil mirip Avanza dan Xenia,” lanjut Jongkie.

Wakil Presiden Praktisi Automotif dan Transportasi Frost & Sullivan Vivek Vaidya menjelaskan, Indonesia berhasil melampaui penjualan mobil 1 juta unit tahun lalu.Hal ini memberi sinyal positif bagi industri dalam negeri untuk mendapatkan kepercayaan global di sektor industri automotif.

Berdasarkan data Frost & Sullivan, angka penjualan mobil di Indonesia mencapai 1.116.000 unit tahun 2012. Angka penjualan ini lebih besar dibanding 2011 yang sebanyak 894.164 unit.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3144 seconds (0.1#10.140)