TNI AL buka peluang bagi wanita bergabung
A
A
A
Sindonews.com - TNI Angkatan Laut bertekad untuk meningkatkan pencapaian kesetaraan gender di internalnya. Langkah ini diantaranya dengan membuat terobosan menerima wanita sebagai taruni di Akademi Angkatan Laut (AAL) untuk kali pertama.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Marsetio mengatakan, pihaknya mengapresiasi dan berharap peran wanita anggota TNI Angkatan Laut yang terwadahi dalam Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) bisa lebih besar. "Kita lakukan kesetaraan dengan pria," ujarnya usai upacara peringatan hari ulang tahun ke-50 Kowal di Mabesal, Jakarta, Kamis (10/1/2013).
Upaya mewujudkan kesetaraan tersebut diantaranya meliputi aspek jalur penerimaan. "Mulai tahun ini kita lakukan seleksi taruni laut (kadet wanita di Akademi Angkatan Laut/AAL). Ini pertama kali. Kita samakan jalur-jalur penerimaan dengan pria," urainya.
Lulusan dari AAL ini akan menjadi perwira TNI Angkatan Laut. Selama ini, pengisian perwira angkatan laut melalui jalur program penerimaan Prajurit Karir (PK) TNI yang diikuti para lulusan perguruan tinggi. Sedangkan jenjang prajurit ditempuh lewat jalur sekolah calon bintara.
Sejauh ini, dari total 1911 Kowal, baru ada dua perwira tinggi Kowal, yakni Laksamana Pertama TNI Christina Maria Rantatena (bertugas di Kemenko Polhukam) dan Laksamana Pertama TNI dr Jeanne PMR Winaktu (Kadis di Mabes TNI AL). Sedangkan di jajaran perwira menengah terdiri dari, Kolonel sebanyak 39 orang, Letkol (65 orang), dan Mayor (274). Adapun di jajaran perwira pertama ada, Kapten sejumlah 188 orang, Lettu (125), dan Letda (60).
Kesetaraan gender juga diterapkan dalam hal penugasan. Marsetio yang lulusan terbaik AAL tahun 1981 itu menyatakan, Kowal diberikan kesempatan luas untuk mengisi jabatan-jabatan strategis di TNI AL. Karenanya, dia meminta agar prajurit Kowal senantiasa meningkatkan kapasitas diri dan dedikasinya.
Dalam sejarahnya, Kowal terlibat dalam berbagai misi militer. Diantaranya, tergabung dalam misi pasukan PBB di Lebanon (UNIFIL), misi PBB di Kongo. Di dalam negeri, diantaranya mengikuti Sail Banda (2010) dan Sail Wakatobi (2011), serta mengikuti olimpiade militer ke-5 di Brasil.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Marsetio mengatakan, pihaknya mengapresiasi dan berharap peran wanita anggota TNI Angkatan Laut yang terwadahi dalam Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) bisa lebih besar. "Kita lakukan kesetaraan dengan pria," ujarnya usai upacara peringatan hari ulang tahun ke-50 Kowal di Mabesal, Jakarta, Kamis (10/1/2013).
Upaya mewujudkan kesetaraan tersebut diantaranya meliputi aspek jalur penerimaan. "Mulai tahun ini kita lakukan seleksi taruni laut (kadet wanita di Akademi Angkatan Laut/AAL). Ini pertama kali. Kita samakan jalur-jalur penerimaan dengan pria," urainya.
Lulusan dari AAL ini akan menjadi perwira TNI Angkatan Laut. Selama ini, pengisian perwira angkatan laut melalui jalur program penerimaan Prajurit Karir (PK) TNI yang diikuti para lulusan perguruan tinggi. Sedangkan jenjang prajurit ditempuh lewat jalur sekolah calon bintara.
Sejauh ini, dari total 1911 Kowal, baru ada dua perwira tinggi Kowal, yakni Laksamana Pertama TNI Christina Maria Rantatena (bertugas di Kemenko Polhukam) dan Laksamana Pertama TNI dr Jeanne PMR Winaktu (Kadis di Mabes TNI AL). Sedangkan di jajaran perwira menengah terdiri dari, Kolonel sebanyak 39 orang, Letkol (65 orang), dan Mayor (274). Adapun di jajaran perwira pertama ada, Kapten sejumlah 188 orang, Lettu (125), dan Letda (60).
Kesetaraan gender juga diterapkan dalam hal penugasan. Marsetio yang lulusan terbaik AAL tahun 1981 itu menyatakan, Kowal diberikan kesempatan luas untuk mengisi jabatan-jabatan strategis di TNI AL. Karenanya, dia meminta agar prajurit Kowal senantiasa meningkatkan kapasitas diri dan dedikasinya.
Dalam sejarahnya, Kowal terlibat dalam berbagai misi militer. Diantaranya, tergabung dalam misi pasukan PBB di Lebanon (UNIFIL), misi PBB di Kongo. Di dalam negeri, diantaranya mengikuti Sail Banda (2010) dan Sail Wakatobi (2011), serta mengikuti olimpiade militer ke-5 di Brasil.
(kri)