Yenny tuding KPU lakukan kecurangan
A
A
A
Sindonews.com - Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) menuding Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah melakukan kecurangan, dalam meloloskan partai politik (parpol) pada tahap verifikasi parpol yang akan bertarung di Pemilu 2014.
Ketua Umum DPP PKBIB Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid menegaskan, pihaknya akan membongkar praktik kecurangan KPU ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Hal itu terkait tidak lolosnya PKBIB dalam verifikasi faktual KPU.
"Kita memutuskan untuk ke Bawaslu dan DKPP. Kita akan membuka seterang-terangnya praktik kecurangan KPU selama proses verifikasi di daerah," ancam wanita yang dikenal dengan nama Yenny Wahid itu saat ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2013).
Yenny beranggapan, keputusan KPU yang tidak meloloskan PKBIB dan hanya meloloskan 10 partai membuat pihaknya bingung.
"Sama seperti halnya kami tidak lolos di Yogyakarta, padahal itu daerah basis kami. Sama seperti PKS kalah di Jakarta. Itu janggal dan tanda tanya besar. Wong kami saja lolos di NTB bukan basis kami," kata putri dari mantan Presiden ke 4 KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) itu.
Karena itu, pihaknya, tidak akan ragu untuk membuka semua bukti yang dipunya di Bawaslu dan DKPP nanti. Menurutnya, di KPU sudah terjadi iregulitas dan ketidakprofesionalan dalam proses verifikasi, terutama di KPUD.
"Nanti biar terbuka semua bukti-buktinya yang kita punya. Nanti akan saya ungkap semua di Bawaslu dan DKPP. Buktinya setumpuk terjadi kejanggalan dan ketidakprofesionalan dalam proses verifikasi," tandasnya.
Yenny menambahkan, kesalahan tidak lolosnya banyak partai terletak pada KPU dan Undang-Undang (UU), karena hanya mempersulit partai-partai. "Tapi kok ada partai yang lolos? Itu yang membuat kami bertanya-tanya," imbuhnya.
Yenny menilai, kemungkinan terjadinya permainan kotor di KPUD. Mereka dinilainya, tidak transparan dalam tahap verifikasi. "Kejanggalan itu banyak terjadi di daerah atau kabupaten. Jadi, kalau pusat bilang prosesnya sudah transparan, tapi dari bawahnya sudah busuk," ujarnya.
Menurutnya, yang menentukan hidup atau matinya sebuah partai bukan KPU. Melainkan para konstituennya. Menurut Yenny, konstituen PKBIB sudah mencapai jutaan orang.
"Kami pasti akan hidup kalau tidak dihalang halangi oleh KPU. Kalau dihalang halangi pasti kami didiskriminasi. Kami akan berjuang dulu. Secara substansi kami bisa memenuhi syarat konstituen," katanya.
Sekedar diketahui, sembilan partai yang ada di parlemen semuanya lolos, dan menjadi peserta pemilu. Sedangkan pendatang baru hanya Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang lolos sebagai peserta pada Pemilu 2014 mendatang.
Ketua Umum DPP PKBIB Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid menegaskan, pihaknya akan membongkar praktik kecurangan KPU ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Hal itu terkait tidak lolosnya PKBIB dalam verifikasi faktual KPU.
"Kita memutuskan untuk ke Bawaslu dan DKPP. Kita akan membuka seterang-terangnya praktik kecurangan KPU selama proses verifikasi di daerah," ancam wanita yang dikenal dengan nama Yenny Wahid itu saat ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2013).
Yenny beranggapan, keputusan KPU yang tidak meloloskan PKBIB dan hanya meloloskan 10 partai membuat pihaknya bingung.
"Sama seperti halnya kami tidak lolos di Yogyakarta, padahal itu daerah basis kami. Sama seperti PKS kalah di Jakarta. Itu janggal dan tanda tanya besar. Wong kami saja lolos di NTB bukan basis kami," kata putri dari mantan Presiden ke 4 KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) itu.
Karena itu, pihaknya, tidak akan ragu untuk membuka semua bukti yang dipunya di Bawaslu dan DKPP nanti. Menurutnya, di KPU sudah terjadi iregulitas dan ketidakprofesionalan dalam proses verifikasi, terutama di KPUD.
"Nanti biar terbuka semua bukti-buktinya yang kita punya. Nanti akan saya ungkap semua di Bawaslu dan DKPP. Buktinya setumpuk terjadi kejanggalan dan ketidakprofesionalan dalam proses verifikasi," tandasnya.
Yenny menambahkan, kesalahan tidak lolosnya banyak partai terletak pada KPU dan Undang-Undang (UU), karena hanya mempersulit partai-partai. "Tapi kok ada partai yang lolos? Itu yang membuat kami bertanya-tanya," imbuhnya.
Yenny menilai, kemungkinan terjadinya permainan kotor di KPUD. Mereka dinilainya, tidak transparan dalam tahap verifikasi. "Kejanggalan itu banyak terjadi di daerah atau kabupaten. Jadi, kalau pusat bilang prosesnya sudah transparan, tapi dari bawahnya sudah busuk," ujarnya.
Menurutnya, yang menentukan hidup atau matinya sebuah partai bukan KPU. Melainkan para konstituennya. Menurut Yenny, konstituen PKBIB sudah mencapai jutaan orang.
"Kami pasti akan hidup kalau tidak dihalang halangi oleh KPU. Kalau dihalang halangi pasti kami didiskriminasi. Kami akan berjuang dulu. Secara substansi kami bisa memenuhi syarat konstituen," katanya.
Sekedar diketahui, sembilan partai yang ada di parlemen semuanya lolos, dan menjadi peserta pemilu. Sedangkan pendatang baru hanya Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang lolos sebagai peserta pada Pemilu 2014 mendatang.
(mhd)