Pejabat Angkasa Pura laik dicopot!

Senin, 17 Desember 2012 - 07:00 WIB
Pejabat Angkasa Pura laik dicopot!
Pejabat Angkasa Pura laik dicopot!
A A A
Sindonews.com - Pengamat penerbangan Alvin Lee menyebut pejabat PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) laik dicopot. Hal itu terkait ucapannya yang menyebut matinya radar bandara merupakan hal yang biasa terjadi dalam sebuah bandara.

Menurut Alvin Lee, pernyataan tersebut sangat tak masuk akal mengingat Bandara Soetta merupakan Bandara tersibuk di dunia dengan 70 pergerakan pesawat per-jamnya.

"Pejabat-pejabat itu laik dicopot, tak pantas mereka mengelola Bandara Soetta. Soetta itu bandara tersibuk di dunia, maka sangat tak pantas jika hal demikian disebut sebagai sesuatu yang wajar," jelas Alvin Lee kepada Sindonews, Senin (17/12/2012).

Menurutnya, sebagai bandara dengan beban lalu lintas terpadat, Soetta harus berbenah diri. Dia juga menyebut pengelola bandara dalam hal ini Angkasa Pura untuk melakukan action ketimbang memberikan pembelaan yang sebenarnya dinilai publik menyesatkan.

"Enggak usah banyak omong mereka, bangunlah!. Jangan sampai menunggu keluarga mereka dulu menjadi korban baru mereka melakukan tindakan, tak pantas mereka jadi pejabat!," kesalnya.

Sebelumnya, radar Bandara Internasional Soekarno-Hatta dinyatakan tidak berfungsi. Tak pelak sejumlah jadwal penerbangan sekira pukul 16.55 sampai 17.10 WIB lumpuh.

Menurut data Angkasa Pura, terdapat 63 jadwal penerbangan yang tertunda karena peristiwa tersebut.

Coorporate Secretary PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta Trisno Heriyadi menyatakan, hal itu merupakan hal yang biasa dalam sebuah bandara.

“Ini kan kemajuan teknologi. UPS mati, karena tekhnologi. Sebenarnya di negara lain, ini sering terjadi, tetapi tidak sampai geger seperti di sini. Itu hal biasa meski itu tidak boleh terjadi,“ katanya.

Terkait dengan banyaknya penumpang yang mengeluh dan marah lantaran banyak jadwal yang delay tersebut, Trisno juga menganggapnya sebagai hal yang wajar.

“Namanya juga delay. Tetapi seharusnya penumpang mengerti ini dilakukan demi keselamatan. Daripada memaksakan take off atau landing bagaimana coba,” ujarnya.

Baca berita terkait Bandara Soetta disini
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1530 seconds (0.1#10.140)