Kemenag akan telusuri adanya pungli dalam haji
A
A
A
Sindonews.com - Inspektorat Jenderal (Irjen) Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan, segera memanggil Direktorat Jenderal (Dirjen) pelayanan haji dan umroh, terkait pungutan liar (pungli) dalam haji.
Irjen Kemenag M Jasin mengatakan, ada dua eksemplar laporan yang dimiliki Irjen. Karena itu, Irjen akan memanggil pihak tersebut untuk mendengar dan mengkonfirmasi temuan yang ada.
"Itu (pemanggilan) kalau enggak salah tanggal 13 Desember 2012 ini. Kita presentasikan, sehingga ada perbaikan ke depannya, berdasarkan hasil temuan kita," kata Jasin di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (11/12/2012).
Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini menjelaskan, banyak permasalahan yang mengakibatkan pungli haji terjadi. Salah satu di antaranya terkait pemondokan yang tidak hanya di satu tempat. Pemondokan itu berada di Jeddah, Madinah, Mekkah, Arafah, dan Mina. Kemudian lanjutnya, terkait saat transit jamaah haji Indonesia di Jeddah.
"Itu yang kita pantau. Serta masalah katering agar memenuhi standar yang kita rencanakan dan masalah lainnya yang berkaitan dengan haji. Agar layanan keseluruhan dari embarkasi sampai pulang lagi, semuanya bisa dinilai kategorinya baik," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, sehingga tidak ada keluhan dari jemaah haji ke depannya. Meski demikian, Jasin mengaku perbaikan itu dilakukan tahap demi tahap.
"Perbaikan tersebut tidak bisa seperti membalikan telapak tangan," pungkasnya.
Irjen Kemenag M Jasin mengatakan, ada dua eksemplar laporan yang dimiliki Irjen. Karena itu, Irjen akan memanggil pihak tersebut untuk mendengar dan mengkonfirmasi temuan yang ada.
"Itu (pemanggilan) kalau enggak salah tanggal 13 Desember 2012 ini. Kita presentasikan, sehingga ada perbaikan ke depannya, berdasarkan hasil temuan kita," kata Jasin di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (11/12/2012).
Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini menjelaskan, banyak permasalahan yang mengakibatkan pungli haji terjadi. Salah satu di antaranya terkait pemondokan yang tidak hanya di satu tempat. Pemondokan itu berada di Jeddah, Madinah, Mekkah, Arafah, dan Mina. Kemudian lanjutnya, terkait saat transit jamaah haji Indonesia di Jeddah.
"Itu yang kita pantau. Serta masalah katering agar memenuhi standar yang kita rencanakan dan masalah lainnya yang berkaitan dengan haji. Agar layanan keseluruhan dari embarkasi sampai pulang lagi, semuanya bisa dinilai kategorinya baik," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, sehingga tidak ada keluhan dari jemaah haji ke depannya. Meski demikian, Jasin mengaku perbaikan itu dilakukan tahap demi tahap.
"Perbaikan tersebut tidak bisa seperti membalikan telapak tangan," pungkasnya.
(maf)