Idris Sugeng tepis tudingan Ismed Hasan
Senin, 12 November 2012 - 21:14 WIB

Idris Sugeng tepis tudingan Ismed Hasan
A
A
A
Sindonews.com - Anggota Komisi VI DPR Idris Sugeng membantah tudingan Direktur PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro yang mengatakan dirinya pernah meminta jatah gula dalam rangka CSR (Corporate Social Responbility) sebanyak 20.000 ton untuk 4 Kabupaten.
Menurut Idris, tudingan itu mengada-ada dan jauh dari bukti, apalagi permintaan dalam jumlah yang banyak tentu menjadi hal yang sangat sulit untuk dipenuhi. Sebaliknya, dia melihat Ismed telah mendramatisir keadaan, dan melakukan kebohongan publik.
"Saudara Ismed dengan sengaja mendramatisir dan melakukan kebohongan publik yang luar biasa. Seolah-olah dia diperas. Setelah opini terbentuk, dia meralat ucapannya bahwa dia tidak diperas, tapi itu murni bisnis, pernyataan tersebut ada pada Koran Tempo tanggal 7 November," ujar Idris Sugeng di Gedung DPR, Jakarta, Senin (12/11/2012).
Politikus Partai Demokrat itu, justru merasa bingung mengapa Dirut PT. RNI tersebut mengartikan sebagai sebuah tindak pemerasan, padahal Idris hanya menanyakan kepada Ismed apakah ada program CSR untuk Daerah Pemilihan.
"Astaghfirullahaladzim, ini fitnah keji, pembunuhan karakter baik terhadap saya pribadi, Partai Demokrat, maupun lembaga DPR," terang Idris.
Menurut Idris, tudingan itu mengada-ada dan jauh dari bukti, apalagi permintaan dalam jumlah yang banyak tentu menjadi hal yang sangat sulit untuk dipenuhi. Sebaliknya, dia melihat Ismed telah mendramatisir keadaan, dan melakukan kebohongan publik.
"Saudara Ismed dengan sengaja mendramatisir dan melakukan kebohongan publik yang luar biasa. Seolah-olah dia diperas. Setelah opini terbentuk, dia meralat ucapannya bahwa dia tidak diperas, tapi itu murni bisnis, pernyataan tersebut ada pada Koran Tempo tanggal 7 November," ujar Idris Sugeng di Gedung DPR, Jakarta, Senin (12/11/2012).
Politikus Partai Demokrat itu, justru merasa bingung mengapa Dirut PT. RNI tersebut mengartikan sebagai sebuah tindak pemerasan, padahal Idris hanya menanyakan kepada Ismed apakah ada program CSR untuk Daerah Pemilihan.
"Astaghfirullahaladzim, ini fitnah keji, pembunuhan karakter baik terhadap saya pribadi, Partai Demokrat, maupun lembaga DPR," terang Idris.
(san)