Kumandangkan lagu ciptaannya, SBY tak beretika
A
A
A
Sindonews.com - Berkumandangnya lagu ciptaan Presiden Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berjudul “Ku Yakin Sampai di Sana" di upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober mendapat kritikan Direktur Eksekutif Lingkar Madani Untuk Indonesia Ray Rangkuti.
Menurut Ray, dalam peringatan kenegaraan seharusnya lagu kebangsaan yang dinyanyikan, bukan lagu ciptaan SBY.
"Itu sudah berlebihan dan tidak boleh dilakukan. Secara etika tidak boleh. Itu bukan lagi narsis, tapi seolah menganggap lagi itu penting bagi rakyat. Mungkin menurut SBY lagu itu bagus, tapi untuk rakyat belum tentu," tukasnya kepada Sindonews, Senin (1/10/2012).
Seharusnya sebagai Presiden, SBY harus bisa menempatkan antara kegiatan kenegaraan dengan kepentingan pribadinya jika ingin memperkenalkan lagu itu kepada seluruh rakyat Indonesia.
“Seharusnya tidak dilakukan dalam peringatan kenegaraan seperti itu. Harusnya bisa dibedakan antara kegiatan negara dengan promosi lagunya,” pungkasnya.
Menurut Ray, dalam peringatan kenegaraan seharusnya lagu kebangsaan yang dinyanyikan, bukan lagu ciptaan SBY.
"Itu sudah berlebihan dan tidak boleh dilakukan. Secara etika tidak boleh. Itu bukan lagi narsis, tapi seolah menganggap lagi itu penting bagi rakyat. Mungkin menurut SBY lagu itu bagus, tapi untuk rakyat belum tentu," tukasnya kepada Sindonews, Senin (1/10/2012).
Seharusnya sebagai Presiden, SBY harus bisa menempatkan antara kegiatan kenegaraan dengan kepentingan pribadinya jika ingin memperkenalkan lagu itu kepada seluruh rakyat Indonesia.
“Seharusnya tidak dilakukan dalam peringatan kenegaraan seperti itu. Harusnya bisa dibedakan antara kegiatan negara dengan promosi lagunya,” pungkasnya.
(lns)