Mangkirnya DS adanya kegelisahan dan ketakutan

Senin, 01 Oktober 2012 - 07:10 WIB
Mangkirnya DS adanya kegelisahan dan ketakutan
Mangkirnya DS adanya kegelisahan dan ketakutan
A A A
Sindonews.com - Tersangka kasus suap pengadaan simulator Surat Izin Mengemudi (SIM) Irjen Pol Djoko Susilo yang mangkir dalam panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dinilai adanya kegelisahan dan ketakutan yang menghantui mantan Kepala Korps lalu lintas (Kakorlantas) itu.

"Saya melihat DS gelisah dan takut untuk menghadiri panggilan tersebut. Seharusnya dia (DS) tidak usah gelisah," kata Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar kepada Sindonews, Minggu (30/9/2012) malam.

Dia menjelaskan, kegelisahan yang ditimbulkan oles DS merupakan sebab dari adanya keterkaitan oknum polisi yang kemungkinan tersangkut masalah tersebut. Oleh sebab itu, DS merasa gelisah dan takut.

"Adanya kegelisahan DS, adanya beban yang sangat berat. Karena memanggul kemungkinan (oknum petinggi Polri) ada yang lain," katanya.

Sebagai Perwira Polri, menurut dosen Kriminologi Universitas Indonesia ini, seharusnya mantan Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol, Semarang, Jawa Tengah itu paham betul bagaimana proses hukum yang harus dihadapinya.

"Secara petinggi hukum, dia itu (DS). Harus hadir (dalam pemanggilan yang dilakukan oleh KPK) jangan mangkir lagi," tandasnya.

Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini menambahkan, padahal DS itu sudah bintang dua yang tahu betul bagaimana proses hukum. DS itu harus kooperatif dalam memberikan keterangan, harus jujur.

"Jangan takut pada hukum, ceritakan saja semuanya, ceritakan yang sebenarnya. Sebagai jenderal (DS) harus gentle,"tandasnya.

Selain itu, katanya, kalau dibilang Kapolri Jenderal Timor Pradopo tidak mengizinkan DS diperiksa oleh KPK. Bambang menegaskan, tidak ada yang melarang DS untuk diperiksa oleh KPK. Bahkan, Timor sudah perintahkan DS untuk menghadiri panggilan itu.

"Yang saya tahu sudah ada perintah dari Kapolri (untuk DS menghadiri panggilan KPK itu)," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6724 seconds (0.1#10.140)