Usia remaja, anak rentan tersulut emosi
A
A
A
Sindonews.com - Masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa merupakan waktu yang rentan bagi pertumbuhan seseorang. Pada masa itulah para remaja mudah tersulut akibat perubahan pola dan pergaulan. Saat perkembangannya, di usia remaja perlu mendapat perhatian lebih banyak karena masa itu terdapat perubahan biologi dan perubahan psikologi hingga perubahan sosial.
"Pada masa itu remaja rentan melakukan hal yang menyulut emosi mereka. Masa itu remaja menghadai masa-masa yang sulit dalam kehidupannya karena mengalami perubahan-perubahan tersebut," kata Psikolog dari Yayasan Bakti Mulya Dewi Puspa Hardiawan, Senin (24/9/2012).
Perubahan tersebut membuat remaja menjadi memiliki tingkat emosi tidak stabil. Termasuk pengaruh dari lingkungan sehingga mereka kerap bertindak agresif.
Besarnya pengaruh lingkunngan, dalam hal ini pertemanan remaja memicu mereka mengikuti apa yang dilakukan teman sepergaulan. "Itu dilakukan dalam rangka mencari identitas diri sehingga mereka cenderung konform dengan kelompok dan menyukai tantangan yang baru," ucapnya.
Dicontohkan, tantangan baru yang yang dimaksud salah satunya perkelahian pelajar. Ketidakstabilan remaja menyebabkan mereka rawan untuk dijadikan obyek dari berbagai penyimpangan perilaku tersebut.
"Salah satu perilaku yang dianggap menyimpang dari norma-norma dan etika yang berlaku adalah tawuran pelajar," tukasnya.
"Pada masa itu remaja rentan melakukan hal yang menyulut emosi mereka. Masa itu remaja menghadai masa-masa yang sulit dalam kehidupannya karena mengalami perubahan-perubahan tersebut," kata Psikolog dari Yayasan Bakti Mulya Dewi Puspa Hardiawan, Senin (24/9/2012).
Perubahan tersebut membuat remaja menjadi memiliki tingkat emosi tidak stabil. Termasuk pengaruh dari lingkungan sehingga mereka kerap bertindak agresif.
Besarnya pengaruh lingkunngan, dalam hal ini pertemanan remaja memicu mereka mengikuti apa yang dilakukan teman sepergaulan. "Itu dilakukan dalam rangka mencari identitas diri sehingga mereka cenderung konform dengan kelompok dan menyukai tantangan yang baru," ucapnya.
Dicontohkan, tantangan baru yang yang dimaksud salah satunya perkelahian pelajar. Ketidakstabilan remaja menyebabkan mereka rawan untuk dijadikan obyek dari berbagai penyimpangan perilaku tersebut.
"Salah satu perilaku yang dianggap menyimpang dari norma-norma dan etika yang berlaku adalah tawuran pelajar," tukasnya.
(mhd)