Koster nikmati apel Washington USD 2 juta
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Ketua Koordinator Kelompok Kerja (Pokja) Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) I Wayan Koster diduga menerima uang sebesar USD 2.050.000 lebih, dari hasil suap di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Kemenerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) yang dilakukan Angelina Sondakh.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Salim mengatakan, Koster diduga menerima Rp5 Miliar dari Permai Group (Perusahaan Nazaruddin), guna membantu wanita biasa disapa Angie itu dalam memuluskan pembahasan anggaran Wisma Atlet di Kemenpora.
Koster juga diketahui telah menerima aliran uang lainnya dari sejumlah proyek karena membantu Angelina dalam memuluskan pembahasan anggaran proyek di Kemendiknas. Dalam pembacaan dakwaan di sidang perdana Angie, nama anggota Banggar itu untuk kesekian kalinya dituding telah menerima uang USD 2.050.000.
Dalam rinciannya, pada tanggal 2 September 2010 senilai USD 150 ribu, tanggal 14 Oktober 2010 sebesar USD 500 ribu, tanggal 17 Oktober 2010 senilai USD 400 ribu, 20 Oktober 2010 senilai USD 500 ribu dan pada 4 November 2010 sebesar USD 500 ribu.
"Benar, kasih aja dulu ke Bali, karena banyak yang mau diselesaikan dan karena urusannya sama big boss," demikian isi BlackBerry Messenger Angelina Sondakh ke Mindo Rosalina Manullang tertanggal 1 September 2010, seperti dibacakan Jaksa Agus Salim, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (6/9/2012).
Istilah "Bali" sendiri diketahui merupakan istilah yang merujuk ke nama I Wayan Koster. Hal tersebut digunakan sebagai sandi mereka dalam melakukan percakapan mengenai transaksi tersebut.
Transaksi penyerahan "apple washington" itu sendiri, jelas Agus, diberikan dalam kurun waktu dan cara yang berbeda-beda. Bahkan, kurir penyerahan uang itu sendiri diketahui tidak sama dan berbeda.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada tanggal 2 September 2010, terjadi transaksi mencurigakan antara Permai Group dengan Wayan melalui masing-masing kurirnya di hotel Century, Jakarta Selatan senilai USD 150 ribu.
Selanjutnya transaksi penyerahan uang juga memakai kurir berbeda dari masing-masing pihak dan bertempat di ruang kerja Wayan Koster.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Salim mengatakan, Koster diduga menerima Rp5 Miliar dari Permai Group (Perusahaan Nazaruddin), guna membantu wanita biasa disapa Angie itu dalam memuluskan pembahasan anggaran Wisma Atlet di Kemenpora.
Koster juga diketahui telah menerima aliran uang lainnya dari sejumlah proyek karena membantu Angelina dalam memuluskan pembahasan anggaran proyek di Kemendiknas. Dalam pembacaan dakwaan di sidang perdana Angie, nama anggota Banggar itu untuk kesekian kalinya dituding telah menerima uang USD 2.050.000.
Dalam rinciannya, pada tanggal 2 September 2010 senilai USD 150 ribu, tanggal 14 Oktober 2010 sebesar USD 500 ribu, tanggal 17 Oktober 2010 senilai USD 400 ribu, 20 Oktober 2010 senilai USD 500 ribu dan pada 4 November 2010 sebesar USD 500 ribu.
"Benar, kasih aja dulu ke Bali, karena banyak yang mau diselesaikan dan karena urusannya sama big boss," demikian isi BlackBerry Messenger Angelina Sondakh ke Mindo Rosalina Manullang tertanggal 1 September 2010, seperti dibacakan Jaksa Agus Salim, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (6/9/2012).
Istilah "Bali" sendiri diketahui merupakan istilah yang merujuk ke nama I Wayan Koster. Hal tersebut digunakan sebagai sandi mereka dalam melakukan percakapan mengenai transaksi tersebut.
Transaksi penyerahan "apple washington" itu sendiri, jelas Agus, diberikan dalam kurun waktu dan cara yang berbeda-beda. Bahkan, kurir penyerahan uang itu sendiri diketahui tidak sama dan berbeda.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada tanggal 2 September 2010, terjadi transaksi mencurigakan antara Permai Group dengan Wayan melalui masing-masing kurirnya di hotel Century, Jakarta Selatan senilai USD 150 ribu.
Selanjutnya transaksi penyerahan uang juga memakai kurir berbeda dari masing-masing pihak dan bertempat di ruang kerja Wayan Koster.
(san)