Parpol tantang NasDem sebut nama politikus

Selasa, 24 Juli 2012 - 21:01 WIB
Parpol tantang NasDem sebut nama politikus
Parpol tantang NasDem sebut nama politikus
A A A
Sindonews.com - Semua partai politik yang ada di DPR membantah klaim yang menyebutkan setidaknya ada 37 anggota DPR dari lintas fraksi akan pindah ke Partai NasionDemokrat (NasDem). Mereka menantang balik NasDem untuk menyebutkan nama-nama yang dimaksud jika memang klaimnya itu benar adanya.

"Saya sama sekali belum mencium gelagat dari kader Demokrat akan pindah ke NasDem," kata Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Saan Mustopa, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/7/2012).

Saan menjamin, meskipun partainya saat ini tengah mengalami sorotan publik, hal itu tidak akan membuat kader Partai Demokrat berpindah ke parpol lain.

"Justru kader yang militan adalah berusaha untuk berjuang di tengah-tengah partai mendapat ujian. Salah satu motivasi adalah untuk kemaslahatan publik. Orang masuk partai karena ideologi, bukan karena ingin mempertahankan posisi parlemen," ujarnya.

Namun jika memang ada, Saan menantang NasDem untuk menyebutkan siapa kader-kader dari partainya yang akan pindah ke NasDem. Sebab, kata dia, aturannya jelas seseorang tidak boleh punya keanggotaan parpol ganda.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Patrice Rio Capella mengatakan, setidaknya ada 37 kader dari lintas fraksi di DPR sudah menjalin komunikasi politik dengan partainya. Namun Patrice enggan menyebutkan nama-nama kader Demokrat yang akan hengkang ke partainya dengan alasan tidak etis.

Politikus senior PDIP Taufiq Kiemas juga meragukan klaim Partai NasDem. Menurut dia, sulit dipercaya jika ada kader partai termasuk dari PDIP yang saat ini masih duduk di DPR akan pindah ke NasDem jelang pemilu nanti. "Saya rasa kader PDIP tidak mungkin," katanya.

Tetapi kalaupun ada yang akan pindah, Taufiq meminta yang bersangkutan keluar dalam waktu dekat. Sebab, PDIP sudah akan mengesahkan daftar caleg pada awal 2013. Sementara seseorang tiddak mungkin namanya bisa masuk dalam dua daftar caleg dari partai yang berbeda.

"Dan kalau ada yang begitu, mereka harus meminta maaf kepada rakyat. Kemarin kan mereka sudah dipilih oleh partai, oleh konstituen, seharusnya mereka amanah sampai selesai," ungkapnya.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, PPP meyakini tak ada kader partainya yang sekarang duduk di DPR akan pindah kendaraan politik ke NasDem. Sebab, PPP memiliki visi misi yang jelas dan setiap anggota partai pasti memahami keanggotaan didasarkan visi misi itu.

"Jadi tak ada yang ke NasDem. Kalau berpindah-pindah partai itu kan aneh. Saya tak tahu bagaimana integritas dan visi mereka yang pindah-pindah. Tapi kalau politisi PPP tak mau itu," katanya.

Sekretaris Fraksi Partai Hanura Saleh Husin menilai wacana itu hanya klaim sepihak untuk menarik simpati dan mencari opini saja. "Jadi kami lebih baik memfokuskan diri utuk konsolidasi. Namun kalau memang ada anggota fraksi kami silahkan sebutkan saja nama-namanya biar jelas. Kami sendiri tak akan melakukan klarifikasi karena memang meyakini tidak ada," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Partai NasDem Rio Capella berharap tidak ada asumsi negatif jika ada orang pinddah partai. Sebab, pilihan politik seseorang itu pasti ada yang menjadi landasan dasar serta hal prinsip yang diyakininya benar.

"Dalam terminologi politik, tidak ada istilah 'kutu loncat'. Berpindahnya orang dari satu partai ke partai lain tergantung dari sisi mana kita memandangnya, bisa positif bisa juga negatif. Tapi kami coba dari sisi positifnya. Sisi positif itu adalah ketika ada politisi yang merasa bahwa partainya sekarang tidak sesuai lagi dengan visi awal pendirian partai, maka wajar mereka memilih pindah partai. Wajar kalau politisi berpindah ke partai lain, yang perjuangannya sama dengan visi yang mereka miliki," ungkapnya.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1088 seconds (0.1#10.140)