Menanti kontribusi lembaga pembiayaan
A
A
A
Seni dan budaya kerap melekat dengan industri pariwisata. Karena itu, tidak sedikit industri pariwisata yang menjadikan seni dan budaya sebagai salah satu “jualan” untuk disajikan kepada wisatawan.
Tak heran jika saat ini banyak pemerintah daerah yang sangat perhatian terhadap perkembangan seni dan budaya daerahnya. Tujuannya jelas untuk peningkatan sektor pariwisata (tourism). Terlebih sektor pariwisata sangat berkait erat dengan perdagangan (trade) dan investasi (investment).
Tak pelak pariwisata, perdagangan, dan investasi menjadi tiga sektor yang saat ini terus dikembangkan agar mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi. Ketiga sektor tersebut memiliki keterikatan erat antara satu sektor dan sektor lain.
Berkembangnya sektor pariwisata, dalam arti meningkatnya kunjungan wisatawan pada suatu daerah, memberikan peluang dikenalnya produk-produk unggulan daerah yang pada akhirnya dapat meningkatkan perdagangan serta masuknya investasi.
Begitu pula sebaliknya, meningkatnya perdagangan atau investasi memberikan peluang meningkatnya sektor pariwisata. Terkait hal tersebut, lembaga pembiayaan menjadi salah satu komponen yang juga bisa berperan penting dalam memajukan industri pariwisata.
Hal inilah yang diperlihatkan PT Adira Dinamika Multi Finance melalui programnya Adira BeautyXPedition- Jelajah Nusantara (The X-Team) yang digelar sejak Maret 2012.
“Kami berharap potensi pariwisata Indonesia semakin terangkat sehingga berkontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat lokal,” ujar Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Willy Suwandi Dharma saat jumpa pers Adira Beauty XPedition- Jelajah Nusantara etape kelima di Pulau Waigeo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat,Selasa (10/7).
Dijelaskan Willy, sebagai lembaga pembiayaan automotif dan sepeda motor, PT Adira punya alasan khusus mengapa ikut mempromosikan obyek wisata di Tanah Air. “Jelas ada.Punya mobil jadi lebih mudah,” kata Willy.
Dengan begitu, semakin banyak wisatawan yang datang mengunjungi tempat wisata. Tentu saja mereka membutuhkan alat transportasi, udara, laut, dan darat yang bisa berdampak memajukan perekonomian daerah setempat.
“Peran kita di darat. Misalnya para travel agent butuh kendaraan untuk mengangkut wisatawan. Yang tidak mampu beli cash, dengan adanya lembaga pembiayaan seperti kami, mereka (masyarakat) bisa punya mobil,” kata Willy.
Kepala Bidang Promosi Raja Ampat Klasina Rumbekwan menilai, lembaga pembiayaan sangat berperan besar terhadap peningkatan industri pariwisata yang tidak hanya mengedepankan keindahan lama, tetapi juga seni dan budaya.
“Keberadaan lembaga pembiayaan setidaknya bisa membantu dari sisi transportasi. Apalagi, berbagai objek wisata di Raja Ampat, terutama di pulau-pulau besar harus ditempuh dengan kendaraan roda empat,” tegas Klasina.
Pariwisata merupakan salah satu unggulan pendapatan asli daerah Raja Ampat di samping perkebunan, pertambangan, dan perikanan. Karena itu, saat ini Pemerintah Kabupaten Raja Ampat terus meningkatkan pelayanan fasilitas pariwisata.
Tak heran jika saat ini banyak pemerintah daerah yang sangat perhatian terhadap perkembangan seni dan budaya daerahnya. Tujuannya jelas untuk peningkatan sektor pariwisata (tourism). Terlebih sektor pariwisata sangat berkait erat dengan perdagangan (trade) dan investasi (investment).
Tak pelak pariwisata, perdagangan, dan investasi menjadi tiga sektor yang saat ini terus dikembangkan agar mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi. Ketiga sektor tersebut memiliki keterikatan erat antara satu sektor dan sektor lain.
Berkembangnya sektor pariwisata, dalam arti meningkatnya kunjungan wisatawan pada suatu daerah, memberikan peluang dikenalnya produk-produk unggulan daerah yang pada akhirnya dapat meningkatkan perdagangan serta masuknya investasi.
Begitu pula sebaliknya, meningkatnya perdagangan atau investasi memberikan peluang meningkatnya sektor pariwisata. Terkait hal tersebut, lembaga pembiayaan menjadi salah satu komponen yang juga bisa berperan penting dalam memajukan industri pariwisata.
Hal inilah yang diperlihatkan PT Adira Dinamika Multi Finance melalui programnya Adira BeautyXPedition- Jelajah Nusantara (The X-Team) yang digelar sejak Maret 2012.
“Kami berharap potensi pariwisata Indonesia semakin terangkat sehingga berkontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat lokal,” ujar Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Willy Suwandi Dharma saat jumpa pers Adira Beauty XPedition- Jelajah Nusantara etape kelima di Pulau Waigeo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat,Selasa (10/7).
Dijelaskan Willy, sebagai lembaga pembiayaan automotif dan sepeda motor, PT Adira punya alasan khusus mengapa ikut mempromosikan obyek wisata di Tanah Air. “Jelas ada.Punya mobil jadi lebih mudah,” kata Willy.
Dengan begitu, semakin banyak wisatawan yang datang mengunjungi tempat wisata. Tentu saja mereka membutuhkan alat transportasi, udara, laut, dan darat yang bisa berdampak memajukan perekonomian daerah setempat.
“Peran kita di darat. Misalnya para travel agent butuh kendaraan untuk mengangkut wisatawan. Yang tidak mampu beli cash, dengan adanya lembaga pembiayaan seperti kami, mereka (masyarakat) bisa punya mobil,” kata Willy.
Kepala Bidang Promosi Raja Ampat Klasina Rumbekwan menilai, lembaga pembiayaan sangat berperan besar terhadap peningkatan industri pariwisata yang tidak hanya mengedepankan keindahan lama, tetapi juga seni dan budaya.
“Keberadaan lembaga pembiayaan setidaknya bisa membantu dari sisi transportasi. Apalagi, berbagai objek wisata di Raja Ampat, terutama di pulau-pulau besar harus ditempuh dengan kendaraan roda empat,” tegas Klasina.
Pariwisata merupakan salah satu unggulan pendapatan asli daerah Raja Ampat di samping perkebunan, pertambangan, dan perikanan. Karena itu, saat ini Pemerintah Kabupaten Raja Ampat terus meningkatkan pelayanan fasilitas pariwisata.
(kur)