Mengubah cara berbisnis

Jum'at, 13 Juli 2012 - 14:09 WIB
Mengubah cara berbisnis
Mengubah cara berbisnis
A A A
Perkembangan teknologi di bidang informasi dan komunikasi telah memberi dampak terhadap munculnya inovasi-inovasi baru dalam pembayaran elektronik (electronic payment).

Beberapa contoh pembayaran elektronik yang sudah dikenal di Indonesia saat ini antara lain phone banking, internet banking, pembayaran dengan kartu kredit serta kartu debit/kartu anjungan tunai mandiri (ATM).

Kini, penerapan e-money mulai dilakukan para operator seluler. Banyaknya penerbit e-money tersebut pada akhirnya melahirkan berbagai inovasi yang dapat mengubah cara orang berbisnis. Beberapa operator telekomunikasi berpikir keras supaya tidak ketinggalan dengan maraknya bisnis berbasis uang elektronik.

Layanan uang elektronik memberi keuntungan bagi pengguna untuk bertransaksi, melakukan pemindahan, dan melakukan transfer uang melalui telepon genggam (handphone) sesuai dengan nomor yang didaftarkan.

”Dengan begitu, masyarakat tengah mengubah cara bisnis mereka dengan lebih mudah dan aman. Selain itu,pihak perbankan mulai gencar membuat strategi baru untuk menarik para nasabahnya dalam transaksi, melalui uang elektronik ini” kata pengamat perbankan Eko B Supriyanto.

Sejauh ini layanan uang elektronik sudah mulai dikembangkan oleh beberapa operator seluler terbesar di Indonesia. Telkom, Indosat, Flexi, dan XL Axiata beramai-ramai gencar melakukan propaganda penggunaan uang elektronik.

Bahkan, ke depan persaingan akan bertambah karena prospek penggunaan sistem pembayaran dengan uang plastik ini mencerahkan. Menurut Eko, jika perkembangan uang elektronik yang diterapkan oleh empat operator utama ini tidak diantisipasi, pihak-pihak perbankan tidak lama lagi akan merasa tersaingi.

Pasalnya, pelayanan uang elektronik ini dilakukan sendiri oleh operator telekomunikasi melalui akun dasarnya, nomor ponsel,bukan rekening tabungan pada bank tertentu.

”Layanan ini lebih mudah, dapat dilakukan secara cash in dan cash out,pembayaran maupun transfer. Bahkan, pengisian saldo bisa dilakukan melalui top-up di gerai ritel yang sudah ditentukan,” lanjut Eko.

Jika sudah seperti ini, maka penggunaan uang elektronik sudah layaknya mengisi pulsa biasa. Gerai ritel yang diberi otorisasi sebagai tempat belanja akan mendebet sejumlah nilai sesuai transaksi. Setiap terjadi mutasi transaksi, komputer merchant yang terhubung ke jaringan penerbit uang elektronik akan melakukan semacam perhitungan kliring.

Sebagaimana kartu prabayar, pengguna juga dapat menambah atau mengisi ulang uang elektronik tersebut.

Untuk mengantisipasi persaingan itu, sejumlah bank utama di Indonesia menerapkan strategi agar nasabah juga tertarik dengan penggunaan uang elektronik.Kepala Divisi Pengembangan Dana dan Jasa Bank Centra Asia (BCA) Ina Suwandi mengatakan, memang sejauh ini BCA baru memiliki satu produk emoney, yaitu kartu Flazz.

Namun, strategi jitu kerap digunakan untuk menarik nasabah dan mengedukasi mereka tentang kartu Flazz, terutama menginformasikan secara jelas dan rinci tentang kemudahan yang bisa didapat dengan menggunakan kartu tersebut.

”Kami kerap menginformasikan kepada para calon nasabah bahwa penggunaan kartu Flazz sangat lebih efektif untuk melakukan pembayaran dalam jumlah kecil,” ungkapnya kepada harian Seputar Indonesia (SINDO).

Strategi lain yang lain yaitu membuat cara agar tidak memberikan syarat yang memberatkan bagi nasabah, misalnya hanya dengan memiliki ATM BCA, para nasabah bisa langsung memiliki kartu Flazz. ”Bahkan, bukan sekadar itu, waktu pembuatannya pun dapat selesai di hari yang sama,” katanya.

Untuk menggaet masyarakat maupun nasabah BCA agar dapat menggunakan Flazz, BCA juga melakukan strategi dengan membuat desain kartu lebih menarik lagi.

”Selain itu, jumlah merchant pun diperbanyak. Hal ini bertujuan agar akses para nasabah untuk melakukan pembayaran dengan Flazz bisa terlayani di mana pun”ungkap Ina.

Selain berbagai strategi itu, ada beberapa cara tambahan lagi yang juga sering dilakukan BCA untuk menarik minat nasabah. Di antaranya, dengan memberikan kemudahan topup dan memberikan layanan diskon di berbagai gerai perbelanjaan pada momen-momen tertentu. Hingga saat ini sudah terdapat 3,4 juta pengguna Flazz yang tersebar di seluruh Indonesia.

”Jumlah pengguna ini akan terus bertambah.Dengan 3,4 juta pengguna saja, nilai transaksinya mencapai 33 miliar per bulan dan frekuensinya sekitar 1,2 juta per bulan. Kami berharap, strategi-strategi yang kami ciptakan akan terus mengalami peningkatan jumlah nasabahnya,” tutur Ina.

Seiring dengan makin meningkatnya jumlah pengguna Flazz setiap tahun, pada 2012 ini BCA menargetkan pengguna Flazz akan mencapai 4 juta kartu.

”Melihat perkembangan penggunaan e-money yang kian hari kian maju pesat, kami optimistis target ini akan bisa kami capai,” katanya.

Sementara menurut Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia Budi Gunadi Sadikin, uang plastik jika dimaksimalkan akan bermanfaat bagi Indonesia.Apalagi dengan daerah Indonesia yang luas sulit melakukan transaksi antardaerah jika tanpa uang plastik. ”Uang kertas itu terlalu mahal pembuatannya, susah menyimpannya dan enggak efisien.

Bayangkan, kita harus mengirimkan uang beratusratus miliar ke Papua kalau sedang ada rusuh di Freeport, harus pakai helikopter ngirimnya, kalau sudah pakai emoney, praktis,” ungkap Budi beberapa waktu lalu.

Bahkan, menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas, saat ini masih banyak pengusaha di luar Jawa yang lebih suka membawa uang tunai dalam jumlah banyak ke sejumlah daerah.

”Di Palembang, banyak pengusaha menarik uang tunai dan dibawa sendiri ke Pulau Jawa untuk disetor ke bank, atau di Banjarmasin, mereka menarik uang tunai untuk dibawa ke Kudus dan melakukan transaksi pembelian rokok,” ujar Ronald ketika menjadi keynote speech di Hotel Sahid minggu lalu.

Di masa mendatang, transaksi keuangan baik dalan nominal besar atau kecil diharapkan dilakukan dengan mengggunakan uang plastik. Sehingga transaksi bisa lebih efisien,mudah dan aman.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2144 seconds (0.1#10.140)