Golkar tak curiga dengan partai lain
A
A
A
Sindonews.com - Satu persatu anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terlibat kasus korupsi. Setelah kader Partai Demokrat, kini korupsi menghinggapi kader Partai Golkar. Apakah ini serangan balasan Partai Demokrat terhadap Golkar?
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, pihaknya tidak mau menaruh curiga dan berprasangka buruk dalam penangkapan anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Golkar Zulkarnaen Djabar oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kita tidak boleh suudzon, harus husnudzon. Positif thingking, tidak ada kecuriga-curigaan," ujar Idrus di sela-sela Rapimnas III Partai Golkar, di Hotel Aston, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/6/2012).
Idrus berpegangan dengan amanat Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, yang mengatakan Partai Golkar tidak boleh mencurigai partai lain bahwa ketetapan Zulkarnaen memiliki motif lain untuk memperburuk citra Partai Golkar menjelang Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014.
"Ketua umum juga bilang, biarkan proses hukum yang ada, jangan pernah ada suudzon," terangnya.
Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kader Partai Golkar harus taat kepada hukum yang berlaku. Terlebih, Zulkarnaen merupakan anggota dewan yang sudah sepantasnya menjadi contoh masyarakat. Untuk itu, Partai Golkar tidak akan mengganggu dan intervensi proses hukum yang berjalan.
"Proses hukum yang berjalan sesuai aturan, kita harus menghormati proses itu," pungkasnya. (san)
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, pihaknya tidak mau menaruh curiga dan berprasangka buruk dalam penangkapan anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Golkar Zulkarnaen Djabar oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kita tidak boleh suudzon, harus husnudzon. Positif thingking, tidak ada kecuriga-curigaan," ujar Idrus di sela-sela Rapimnas III Partai Golkar, di Hotel Aston, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/6/2012).
Idrus berpegangan dengan amanat Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, yang mengatakan Partai Golkar tidak boleh mencurigai partai lain bahwa ketetapan Zulkarnaen memiliki motif lain untuk memperburuk citra Partai Golkar menjelang Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014.
"Ketua umum juga bilang, biarkan proses hukum yang ada, jangan pernah ada suudzon," terangnya.
Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kader Partai Golkar harus taat kepada hukum yang berlaku. Terlebih, Zulkarnaen merupakan anggota dewan yang sudah sepantasnya menjadi contoh masyarakat. Untuk itu, Partai Golkar tidak akan mengganggu dan intervensi proses hukum yang berjalan.
"Proses hukum yang berjalan sesuai aturan, kita harus menghormati proses itu," pungkasnya. (san)
(hyk)